
Jika kamu pecinta seafood, maka Kalimantan Utara punya kejutan istimewa: tudai, kerang khas yang menggoda selera dan kaya gizi. Tudai bukan hanya makanan laut biasa, tetapi juga simbol kekayaan alam dan budaya masyarakat pesisir Kalimantan Utara. Sayangnya, kelezatan tudai belum banyak dikenal di luar wilayah ini. Yuk, kenali lebih dalam!
Apa Itu Tudai?
Tudai adalah sejenis kerang berdaging tebal dengan cangkang berwarna jingga kecokelatan. Kerang ini banyak ditemukan di perairan Kalimantan Utara, khususnya di wilayah Tanjung Selor dan sekitarnya. Bentuknya menyerupai kerang dara, namun lebih besar dan teksturnya lebih lembut.
Selain rasanya yang gurih alami, tudai juga dikenal tinggi protein dan rendah lemak. Tak heran, makanan ini menjadi favorit warga lokal, terutama saat musim panen kerang tiba.
Cita Rasa Alami yang Sulit Dilupakan
Salah satu daya tarik utama tudai terletak pada rasa alaminya. Masyarakat lokal biasanya mengolahnya dengan cara yang sangat sederhana agar kelezatan aslinya tidak hilang. Tudai cukup direbus atau dikukus, kemudian disajikan dengan sambal terasi, jeruk limau, dan nasi hangat.
Tak hanya itu, tudai juga bisa dimasak tumis pedas, dibuat gulai, atau ditambahkan ke dalam sup seafood. Apapun cara penyajiannya, daging tudai tetap lembut, manis, dan gurih—tanpa bau amis.
Proses Panen Tudai yang Menarik
Menariknya, tudai dipanen langsung dari alam liar, bukan dari budidaya. Para nelayan menyelam ke dasar laut dangkal untuk mencari kerang ini di antara pasir dan karang. Karena proses panennya masih tradisional, tudai memiliki kualitas alami yang segar dan sehat.
Namun, karena tergantung musim, tudai tidak selalu tersedia sepanjang tahun. Oleh sebab itu, saat musim tudai tiba, masyarakat Kalimantan Utara akan berburu sajian ini di pasar-pasar tradisional.
Alasan Kamu Harus Mencoba Tudai
Ada beberapa alasan kuat mengapa tudai patut masuk daftar kuliner yang wajib dicoba:
- Unik dan Lokal
Tudai hanya bisa ditemukan di perairan Kalimantan Utara. Artinya, kamu tidak akan menemukannya di tempat lain dengan rasa yang sama. - Sehat dan Bergizi
Kandungan proteinnya tinggi, rendah kolesterol, dan cocok untuk diet sehat. - Ramah Lingkungan
Karena belum dibudidayakan secara masif, penangkapan tudai masih menjaga keseimbangan alam. - Mudah Dimasak
Tudai tidak memerlukan bumbu rumit untuk menghasilkan rasa yang luar biasa.
Kesimpulan
Tudai bukan sekadar makanan laut, tapi warisan kuliner Kalimantan Utara yang patut dibanggakan. Dari rasa, gizi, hingga proses panennya, semuanya mencerminkan kearifan lokal dan keunikan budaya pesisir. Jadi, jika kamu berkesempatan mengunjungi Kalimantan Utara, jangan lewatkan untuk mencicipi tudai segar. Rasakan sensasi seafood lokal yang lezat dan tak terlupakan!