
Kabar menggembirakan datang dari ujung timur Pulau Jawa. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan inklusif dengan membuka Sekolah Rakyat untuk jenjang kelas 1 SD. Program ini menjadi angin segar bagi masyarakat, khususnya kalangan kurang mampu, yang menginginkan akses pendidikan dasar berkualitas tanpa biaya tinggi.
🎯 Tujuan Dibukanya Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat adalah bentuk inovasi pendidikan yang bertujuan untuk menjawab tantangan ketimpangan akses pendidikan. Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi, banyak keluarga yang mengalami kesulitan dalam menyekolahkan anak-anak mereka secara formal.
Dengan membuka kelas 1 SD di Sekolah Rakyat, Banyuwangi ingin memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dasar yang layak.
🏫 Model Belajar Fleksibel dan Kontekstual
Salah satu keunggulan Sekolah Rakyat terletak pada model pembelajarannya yang fleksibel. Tidak hanya menggunakan kurikulum nasional, sekolah ini juga mengintegrasikan pendekatan kontekstual yang sesuai dengan lingkungan sekitar anak.
Sebagai contoh, anak-anak akan diajak belajar membaca, menulis, dan berhitung melalui kegiatan bertani, mengenal budaya lokal, hingga praktik langsung di lapangan. Metode ini terbukti mampu meningkatkan minat belajar anak karena terasa lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.
👨🏫 Tenaga Pengajar Berdedikasi Tinggi
Menariknya, Sekolah Rakyat ini juga didukung oleh tenaga pengajar yang sebagian besar merupakan relawan pendidikan dan guru lokal yang memiliki semangat tinggi. Mereka tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendamping belajar yang memahami kebutuhan emosional dan psikologis siswa.
Selain itu, keterlibatan komunitas sekitar turut memperkuat ekosistem belajar yang lebih inklusif dan partisipatif.
📌 Lokasi dan Pendaftaran Siswa
Program Sekolah Rakyat Banyuwangi untuk kelas 1 SD saat ini dibuka di beberapa kecamatan seperti Glagah, Songgon, dan Licin. Masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya cukup membawa dokumen dasar seperti akta kelahiran dan kartu keluarga.
Yang menarik, tidak ada pungutan biaya pendidikan. Segala kebutuhan dasar seperti buku, alat tulis, bahkan seragam disediakan secara gratis berkat dukungan donatur dan anggaran pemerintah daerah.
✨ Penutup: Akses Pendidikan adalah Hak, Bukan Kemewahan
Melalui Sekolah Rakyat, Banyuwangi kembali membuktikan bahwa pendidikan tidak harus eksklusif atau mahal. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, setiap anak kini memiliki pintu masuk ke dunia pendidikan yang lebih cerah.
Langkah ini patut menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif, merata, dan berkualitas.