
Sulawesi Barat tidak hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang menggoda lidah. Salah satu kudapan khas yang wajib Anda cicipi saat berkunjung ke daerah ini adalah Kue Paso.
Kue Paso merupakan kue tradisional yang berasal dari etnis Mandar, suku asli yang mendiami sebagian besar wilayah Sulawesi Barat. Kue ini tidak hanya digemari karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut, tapi juga karena nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Apa Itu Kue Paso?
Kue Paso dikenal dengan bentuk lonjong seperti kapsul, dibungkus dengan daun pisang, dan dikukus hingga matang. Ciri khas lainnya adalah aromanya yang harum dan rasa manis legit yang langsung terasa sejak gigitan pertama.
Bahan utama kue ini terdiri dari:
- Tepung beras
- Santan kental
- Gula merah cair
- Parutan kelapa
Kombinasi bahan tersebut menciptakan rasa yang lembut, gurih, dan manis dalam satu paket. Tekstur kue yang lembut membuatnya sangat cocok disantap sebagai camilan sore atau teman minum teh.
Filosofi di Balik Kue Paso
Lebih dari sekadar makanan, Kue Paso memiliki makna simbolis dalam budaya Mandar. Kue ini biasanya disajikan dalam acara adat seperti pernikahan, khitanan, hingga acara syukuran keluarga.
Dalam kepercayaan lokal, bentuk lonjong dari kue ini melambangkan kesatuan dan kesabaran, sementara rasa manisnya menggambarkan harapan akan masa depan yang bahagia dan penuh berkah.
Dengan demikian, setiap kali Kue Paso disajikan, itu bukan hanya soal rasa—melainkan juga sebuah doa dan harapan yang ditanamkan dalam setiap gigitan.
Popularitas dan Pelestarian Kue Paso
Meskipun termasuk kue tradisional, Kue Paso masih sangat populer di kalangan masyarakat Sulawesi Barat hingga saat ini. Bahkan, di era digital seperti sekarang, banyak UMKM lokal yang mulai memasarkan Kue Paso melalui media sosial dan e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Pemerintah daerah pun ikut berperan dalam melestarikan keberadaan kue ini dengan memasukkannya dalam agenda festival kuliner dan promosi wisata. Tujuannya tentu saja untuk mengenalkan kekayaan kuliner khas Mandar kepada generasi muda dan wisatawan dari luar daerah.
Kesimpulan: Manisnya Tradisi dalam Setiap Gigit
Kue Paso bukan hanya soal rasa, melainkan juga warisan budaya yang patut dibanggakan. Dengan bahan-bahan sederhana, namun penuh makna, kue ini berhasil menyentuh hati dan lidah siapa saja yang mencobanya.