KKP Gandeng Spanyol Bangun 10 Kapal Pengawas: Langkah Strategis untuk Perkuat Pengawasan Laut Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Spanyol untuk membangun 10 unit kapal pengawas. Kerja sama ini dilakukan melalui skema pinjaman dan/atau hibah luar negeri (PHLN) dengan total anggaran sebesar 359 juta dolar AS. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap aktivitas perikanan di wilayah perairan Indonesia.​


Rencana Pengadaan Kapal: Tahap Pembangunan dan Lokasi

Dari 10 unit kapal yang direncanakan, tujuh unit akan dibangun di Spanyol, sementara tiga unit lainnya akan dibangun di Indonesia. Pembangunan kapal di luar negeri dianggap lebih aman dan transparan dari sisi pengadaan, mengingat potensi risiko dalam proses lelang domestik. Setelah selesai dibangun, kapal-kapal tersebut akan diterima oleh KKP dan digunakan untuk memperkuat pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia. ​


Tujuan dan Manfaat Kerja Sama

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap aktivitas perikanan, termasuk untuk mencegah praktik penangkapan ikan ilegal, tidak terlaporkan, dan tidak teratur (IUU fishing). Dengan adanya kapal pengawas yang lebih modern dan canggih, diharapkan KKP dapat melakukan patroli secara lebih intensif dan efisien di seluruh wilayah perairan Indonesia.​


Teknologi Pendukung: Satelit Nano dan Sistem Pengawasan Terintegrasi

Selain pembangunan kapal pengawas, KKP juga menggandeng Denmark untuk meluncurkan 20 satelit nano yang ditargetkan meluncur tahun ini. Satelit-satelit ini akan mendukung sistem pengawasan terintegrasi berbasis teknologi (Integrated Surveillance System), yang memungkinkan pemantauan aktivitas perikanan secara real-time dan akurat. Dengan kombinasi kapal pengawas dan teknologi satelit, KKP berharap dapat meningkatkan efektivitas pengawasan di laut Indonesia.​


Harapan dan Prospek ke Depan

Dengan adanya tambahan kapal pengawas dan dukungan teknologi canggih, diharapkan pengawasan terhadap aktivitas perikanan di Indonesia dapat lebih optimal. Hal ini tidak hanya akan melindungi sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia, tetapi juga mendukung keberlanjutan sektor perikanan dan ekonomi biru di masa depan.​

Related Posts

Pasar Tradisional Bertahan di Tengah Arus Modernisasi: Antara Tantangan dan Peluang

Pasar Tradisional Bertahan di Tengah Arus Modernisasi: Antara Tantangan dan Peluang Pasar tradisional, denyut nadi ekonomi lokal dan pusat interaksi sosial, terus berjuang untuk mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran modernisasi.…

Revolusi Retail Modern: Inovasi, Personalisasi, dan Pengalaman Pelanggan di Era Digital

Revolusi Retail Modern: Inovasi, Personalisasi, dan Pengalaman Pelanggan di Era Digital Industri retail sedang mengalami transformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Didorong oleh kemajuan teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan persaingan…

You Missed

Kendaraan Otonom: Revolusi Transportasi dan Masa Depan Mobilitas

Kendaraan Otonom: Revolusi Transportasi dan Masa Depan Mobilitas

Sistem Hukum di Berbagai Negara: Sebuah Lanskap Perbandingan

Sistem Hukum di Berbagai Negara: Sebuah Lanskap Perbandingan

Traveling Hemat: Mengoptimalkan Petualangan Tanpa Menguras Dompet

Traveling Hemat: Mengoptimalkan Petualangan Tanpa Menguras Dompet

Pasar Tradisional Bertahan di Tengah Arus Modernisasi: Antara Tantangan dan Peluang

Pasar Tradisional Bertahan di Tengah Arus Modernisasi: Antara Tantangan dan Peluang

Inspirasi Gaya Kasual: Lebih dari Sekadar Nyaman, Ekspresi Diri yang Otentik

Inspirasi Gaya Kasual: Lebih dari Sekadar Nyaman, Ekspresi Diri yang Otentik

Di Balik Gemerlap Layar: Ketika Cinta Artis Kandas di Tengah Jalan

Di Balik Gemerlap Layar: Ketika Cinta Artis Kandas di Tengah Jalan