Rupiah Jeblok ke Rp16.859 per Dolar AS: Apa yang Membuat Mata Uang Kita Terpuruk?

Pada 22 April 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp16.859, menandai penurunan signifikan yang memengaruhi perekonomian Indonesia. Pelemahan ini dipicu oleh berbagai faktor eksternal dan domestik yang saling berinteraksi.​


Penyebab Utama: Penguatan Dolar AS

Salah satu faktor utama adalah penguatan dolar AS di pasar global. Kebijakan moneter yang lebih ketat dari Federal Reserve (The Fed) dan ekspektasi pasar terhadap suku bunga AS yang lebih tinggi menyebabkan aliran modal keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini meningkatkan permintaan terhadap dolar AS dan menekan nilai tukar rupiah. ​


Ketidakpastian Geopolitik Global

Ketidakpastian geopolitik, seperti ketegangan perdagangan antara AS dan China, turut memperburuk situasi. Ancaman tarif tambahan dari AS terhadap impor China meningkatkan risiko pasar dan mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman, seperti dolar AS.


Kebijakan Moneter Domestik yang Terbatas

Di tingkat domestik, kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan pada 6,00% menunjukkan keterbatasan dalam merespons tekanan eksternal. Meskipun BI melakukan intervensi melalui instrumen moneter seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), langkah-langkah tersebut belum cukup untuk menahan laju pelemahan rupiah secara signifikan.


Dampak terhadap Ekonomi Indonesia

Pelemahan rupiah berpotensi meningkatkan biaya impor, yang dapat memicu inflasi dan menekan daya beli masyarakat. Selain itu, tingginya nilai tukar dapat memperburuk defisit transaksi berjalan dan menambah beban utang luar negeri yang denominasi dalam dolar AS.​


Langkah yang Diperlukan

Untuk mengatasi situasi ini, diperlukan koordinasi yang lebih erat antara Bank Indonesia dan pemerintah. Strategi yang lebih agresif dalam menarik investasi asing, diversifikasi sumber daya ekonomi, dan peningkatan cadangan devisa menjadi langkah krusial untuk memperkuat stabilitas rupiah


Pelemahan rupiah yang tajam ini mencerminkan tantangan besar bagi perekonomian Indonesia. Dengan kebijakan yang tepat dan respons yang cepat, diharapkan nilai tukar rupiah dapat kembali stabil dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Related Posts

Investor Timur Tengah Menyapa Nusantara: Dubai Lirik Peluang Emas di IKN

Proyek ambisius Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menarik perhatian dunia. Kali ini, investor asal Dubai menunjukkan minat serius untuk menanamkan modal mereka di proyek strategis nasional tersebut. Kabar ini disambut…

Emas Bersinar Lagi! Investor Logam Mulia, Catat Kenaikan Harga Emas Batangan di Akhir Pekan

Harga Emas Kembali Menanjak: Sinyal Positif bagi Investor Akhir pekan ini membawa kabar menggembirakan bagi para investor logam mulia. Harga emas batangan kembali menunjukkan penguatan signifikan, setelah sebelumnya mengalami fluktuasi.…

You Missed

GWM Tank 500 Hi4-Z: SUV Canggih dengan Teknologi Terbaru yang Menggebrak Pasar

GWM Tank 500 Hi4-Z: SUV Canggih dengan Teknologi Terbaru yang Menggebrak Pasar

Microsoft vs DeepSeek: Mengapa Raksasa Teknologi Ini Melarang Aplikasi AI dari China?

Microsoft vs DeepSeek: Mengapa Raksasa Teknologi Ini Melarang Aplikasi AI dari China?

Sarambu Assing: Surga Tersembunyi di Jantung Toraja yang Wajib Kamu Kunjungi!

Sarambu Assing: Surga Tersembunyi di Jantung Toraja yang Wajib Kamu Kunjungi!

Retina vs Iris: Duel Teknologi Pemindai Mata yang Wajib Kamu Ketahui!

Retina vs Iris: Duel Teknologi Pemindai Mata yang Wajib Kamu Ketahui!

Pa’piong Manuk: Cita Rasa Ayam Panggang dalam Bambu Khas Toraja yang Wajib Dicoba!

Pa’piong Manuk: Cita Rasa Ayam Panggang dalam Bambu Khas Toraja yang Wajib Dicoba!

Makan Tengah Malam Tanpa Rasa Bersalah: Rahasia Anti Gemuk yang Perlu Kamu Tahu!

Makan Tengah Malam Tanpa Rasa Bersalah: Rahasia Anti Gemuk yang Perlu Kamu Tahu!