
Jogja tidak hanya terkenal dengan gudeg dan bakpia. Di balik popularitas kuliner khasnya, terdapat satu jajanan tradisional yang mulai jarang ditemukan namun tetap dicari, yaitu Jenang Garut Jogja. Camilan ini bukan hanya sekadar lezat, tetapi juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan berkat bahan utamanya, yakni umbi garut.
Meski tampilannya sederhana, jenang garut memiliki sejarah panjang dan nilai budaya yang tinggi di masyarakat Yogyakarta.
Asal-usul dan Bahan Utama Jenang Garut
Nama “jenang garut” berasal dari kombinasi dua kata: “jenang” yang berarti bubur kental khas Jawa, dan “garut” yang merujuk pada umbi garut (Maranta arundinacea), bahan utama camilan ini. Umbi garut dikenal sejak zaman dahulu sebagai sumber karbohidrat yang mudah dicerna, rendah alergen, dan sangat cocok untuk pemulihan stamina.
Tidak seperti jenang pada umumnya yang menggunakan tepung ketan atau beras, jenang garut menggunakan tepung umbi garut yang diolah secara tradisional. Teksturnya lebih halus, tidak terlalu lengket, dan rasanya cenderung lembut serta menenangkan lambung.
Proses Pembuatan yang Masih Tradisional
Keunikan jenang garut Jogja juga terletak pada proses pembuatannya. Hingga kini, banyak produsen lokal yang masih mempertahankan cara tradisional dalam mengolah umbi garut menjadi tepung. Setelah itu, tepung direbus perlahan bersama gula merah, santan, daun pandan, dan sedikit garam, hingga mengental sempurna.
Pengadukan secara terus-menerus dengan api kecil menjadi kunci utama kelezatan jenang garut, karena menghasilkan tekstur lembut dan rasa yang meresap. Proses ini bisa memakan waktu hingga satu jam, namun hasilnya sepadan dengan cita rasa yang dihasilkan.
Manfaat Kesehatan dari Jenang Garut
Tidak hanya lezat, jenang garut juga dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Umbi garut bersifat mudah dicerna, sehingga cocok untuk anak-anak, lansia, atau orang yang sedang dalam masa pemulihan. Selain itu, jenang ini bisa membantu menenangkan perut, mengatasi masalah pencernaan ringan, hingga menjaga energi harian.
Karena terbuat dari bahan alami tanpa pengawet, jenang garut juga menjadi pilihan camilan sehat di tengah maraknya makanan instan.
Di Mana Bisa Menemukan Jenang Garut di Jogja?
Meski mulai langka, Anda masih bisa menemukan jenang garut di beberapa pasar tradisional di Yogyakarta, seperti Pasar Beringharjo, Pasar Kotagede, dan Pasar Gamping. Beberapa toko oleh-oleh khas Jogja juga mulai menghadirkan produk ini dalam kemasan modern, agar lebih tahan lama dan praktis dibawa pulang.
Selain itu, beberapa UMKM lokal juga menjual jenang garut dalam bentuk bubuk instan yang bisa dimasak di rumah.
Kesimpulan: Jenang Garut, Warisan Kuliner yang Perlu Dilestarikan
Jenang Garut Jogja bukan hanya makanan tradisional, tetapi juga warisan budaya dan kesehatan. Dengan cita rasa khas dan kandungan gizi yang bermanfaat, jenang ini layak dipertahankan di tengah arus modernisasi kuliner.