
Pendidikan seharusnya menjadi jembatan masa depan bagi generasi muda. Namun, di Kabupaten Cirebon, realitas berkata lain. Ribuan ruang kelas dalam kondisi rusak, bahkan sebagian besar tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar. Kondisi ini mencerminkan betapa mirisnya infrastruktur pendidikan di daerah tersebut.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan setempat, ribuan sekolah dasar dan menengah mengalami kerusakan pada ruang kelas. Mulai dari atap bocor, dinding retak, lantai rusak, hingga bangunan yang nyaris roboh. Situasi ini tentu mengganggu kenyamanan dan keselamatan siswa serta guru.
Fakta Mengejutkan: Ribuan Ruang Kelas Rusak Berat
Salah satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah tingginya jumlah ruang kelas yang mengalami kerusakan berat. Beberapa sekolah bahkan terpaksa menjalankan sistem belajar bergilir karena ruang kelas tidak mencukupi dan dianggap berbahaya.
Tak jarang, para siswa harus belajar di bawah bayangan ketakutan. Jika hujan turun, air merembes masuk dan kegiatan belajar pun terganggu. Bahkan, di beberapa sekolah, murid-murid belajar di ruang perpustakaan atau aula karena ruang kelas utama tidak bisa dipakai.
Dampak Serius bagi Proses Belajar
Tidak bisa dimungkiri, kondisi fisik sekolah yang memprihatinkan turut mempengaruhi semangat belajar siswa. Belajar di ruang yang tak layak tidak hanya mengganggu konsentrasi, tapi juga mengancam keselamatan. Hal ini tentu berdampak pada kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Lebih lanjut, guru pun merasa kesulitan dalam menyampaikan materi. Proses belajar-mengajar menjadi tidak optimal karena fasilitas pendukung tidak memadai. Akibatnya, kesenjangan kualitas pendidikan antara kota dan daerah semakin melebar.
Minimnya Anggaran, Solusi Belum Maksimal
Pemerintah Kabupaten Cirebon mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi penghambat utama perbaikan infrastruktur sekolah. Walaupun ada bantuan dari pemerintah pusat, namun jumlahnya belum sebanding dengan kebutuhan yang ada.
Sejumlah sekolah mencoba mencari solusi sendiri, seperti melakukan gotong royong atau mencari donasi dari masyarakat. Namun, tanpa dukungan anggaran yang kuat dan berkelanjutan, perbaikan hanya bisa dilakukan secara terbatas.
Peran Pemerintah dan Masyarakat Sangat Dibutuhkan
Kini saatnya seluruh pemangku kepentingan — dari pemerintah daerah, pusat, hingga masyarakat luas — bersatu untuk menyelamatkan dunia pendidikan di Cirebon. Investasi pada pendidikan adalah investasi pada masa depan bangsa. Tanpa ruang kelas yang layak, mustahil mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat global.
Kesimpulan: Pendidikan Layak adalah Hak Setiap Anak
Ribuan ruang kelas rusak di Kabupaten Cirebon adalah peringatan keras bahwa masih banyak PR besar dalam dunia pendidikan kita. Pemerintah harus bergerak cepat dan responsif untuk memperbaiki kondisi ini.