
Jepara tidak hanya terkenal dengan ukiran kayunya yang mendunia, tetapi juga memiliki kekayaan kuliner yang patut diacungi jempol. Salah satu makanan tradisional yang unik namun mulai langka adalah horog-horog. Nama yang terdengar asing bagi banyak orang ini menyimpan cita rasa dan sejarah yang menarik untuk ditelusuri.
Horog-horog adalah makanan berbahan dasar sagu aren yang dikukus dan disajikan dalam bentuk seperti butiran kasar menyerupai nasi. Makanan ini memiliki tekstur kenyal, rasa yang netral, serta mampu menyerap bumbu dari lauk yang disajikan bersamanya.
Asal Usul dan Makna Budaya
Masyarakat Jepara telah mengenal horog-horog sejak puluhan tahun lalu. Dulunya, horog-horog dijadikan pengganti nasi saat musim paceklik atau ketika beras sulit didapat. Karena dibuat dari tepung aren, makanan ini jauh lebih murah dan tahan lama. Tak heran, horog-horog sering dianggap sebagai simbol ketahanan pangan masyarakat pesisir.
Menariknya, nama “horog-horog” sendiri diambil dari suara alat penyaring sagu saat proses pembuatan, yakni “horog… horog…”. Nama ini pun melekat dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Proses Pembuatan yang Masih Tradisional
Salah satu hal yang membuat horog-horog begitu istimewa adalah cara pembuatannya yang masih alami. Mula-mula, sagu aren direndam dan disaring hingga menjadi bubuk halus. Setelah itu, sagu dikukus hingga matang dan membentuk butiran-butiran kenyal seperti nasi kasar.
Meski tampak sederhana, proses ini membutuhkan ketelatenan. Tidak heran jika hanya sedikit warga yang masih mempertahankan tradisi ini.
Cara Menikmati Horog-Horog yang Autentik
Horog-horog memiliki rasa yang netral, sehingga cocok dipadukan dengan berbagai lauk. Di Jepara, makanan ini biasanya disajikan bersama:
- Opor ayam kampung
- Sate kikil atau sate kerang
- Sambal kacang pedas
- Rempeyek atau kerupuk
Perpaduan tekstur kenyal horog-horog dengan gurihnya lauk membuatnya menjadi sajian yang benar-benar memanjakan lidah. Bahkan, tidak sedikit wisatawan yang sengaja datang ke Jepara hanya untuk mencicipi makanan khas ini.
Horog-Horog dan Potensi Wisata Kuliner
Seiring dengan meningkatnya tren wisata kuliner lokal, horog-horog mulai kembali mendapat perhatian. Pemerintah daerah dan pelaku UMKM mulai mempromosikan horog-horog sebagai bagian dari identitas kuliner Jepara.
Dengan kemasan modern dan pemasaran digital, horog-horog berpotensi menjadi oleh-oleh khas Jepara yang digemari semua kalangan, baik lokal maupun wisatawan mancanegara.
Kesimpulan: Yuk, Lestarikan Kuliner Lokal!
Horog-horog bukan hanya makanan biasa. Ia adalah warisan budaya yang mencerminkan kreativitas dan ketahanan masyarakat Jepara. Di tengah gempuran makanan instan dan impor, horog-horog hadir sebagai pengingat akan pentingnya melestarikan kekayaan lokal.