
Salatiga tidak hanya terkenal dengan udara sejuk dan suasana kotanya yang tenang, tetapi juga dengan kuliner khas yang menggoda selera. Salah satu jajanan tradisional yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke kota ini adalah Getuk Kethek. Namanya unik, rasanya autentik, dan ceritanya menarik. Yuk, kenali lebih dekat getuk legendaris asal Salatiga ini!
Asal Usul Nama: Kenapa Disebut Getuk Kethek?
Nama “Getuk Kethek” tentu mengundang rasa penasaran. Kata “kethek” dalam bahasa Jawa berarti monyet. Bukan karena bahannya aneh atau berasal dari cerita mistis, tapi karena sang penjual dahulu sering menirukan suara monyet saat berjualan untuk menarik perhatian pembeli. Suara unik itu akhirnya melekat, dan camilan ini pun dikenal sebagai Getuk Kethek.
Uniknya lagi, kemasan getuk ini sering menampilkan ilustrasi monyet sebagai ikon produk, yang membuatnya mudah dikenali oleh wisatawan.
Cita Rasa yang Tak Lekang oleh Waktu
Getuk Kethek terbuat dari singkong pilihan yang diolah secara tradisional. Proses pembuatannya cukup sederhana namun penuh perhatian, mulai dari pengukusan singkong hingga penambahan gula merah dan parutan kelapa. Semua bahan diproses tanpa bahan pengawet, sehingga rasa alami dan teksturnya tetap terjaga.
Kamu akan merasakan perpaduan manis dan gurih dalam setiap gigitannya. Teksturnya yang lembut namun padat membuatnya cocok disantap kapan saja, baik sebagai camilan sore maupun oleh-oleh khas Salatiga.
Lokasi dan Cara Mendapatkannya
Getuk Kethek bisa kamu temukan di pusat oleh-oleh di Salatiga, atau langsung ke outlet resminya di Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga. Tempat ini kerap dipadati wisatawan, apalagi saat musim liburan. Banyak yang sengaja datang hanya untuk mencicipi kelezatan getuk yang legendaris ini.
Selain membeli langsung, kamu juga bisa memesannya secara online melalui platform e-commerce atau media sosial resminya. Kini, menikmati Getuk Kethek tak perlu menunggu liburan ke Salatiga.
Tips Menyimpan dan Menikmati Getuk Kethek
Karena tidak mengandung bahan pengawet, Getuk Kethek sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 1–2 hari setelah pembelian. Jika ingin disimpan lebih lama, kamu bisa meletakkannya di kulkas, lalu mengukusnya sebentar sebelum disajikan kembali agar teksturnya tetap enak.
Untuk kenikmatan maksimal, nikmati getuk ini dengan teh hangat atau kopi pahit. Kombinasi rasa manis-gurih dan hangatnya minuman akan membuat pengalaman kulinermu makin berkesan.
Kesimpulan: Oleh-Oleh Wajib Saat ke Salatiga
Getuk Kethek bukan sekadar jajanan tradisional, tapi juga bagian dari identitas budaya Salatiga. Dengan cita rasa otentik, nama yang unik, dan cerita menarik di baliknya, tak heran jika camilan ini tetap eksis di tengah gempuran makanan modern.