
Menaker Ajak Delegasi RI Tampil Percaya Diri di Forum Internasional
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Republik Indonesia, Ida Fauziyah, secara resmi mendorong delegasi Indonesia untuk tampil percaya diri dan menunjukkan jati diri bangsa dalam perhelatan International Labour Conference (ILC) ke-113 yang digelar oleh International Labour Organization (ILO) di Jenewa, Swiss.
Dalam arahannya sebelum keberangkatan delegasi, Menaker menekankan pentingnya menjaga nama baik Indonesia di forum internasional tersebut.
ILC ke-113: Ajang Bergengsi Dunia Ketenagakerjaan
International Labour Conference (ILC) merupakan forum tahunan tertinggi yang diselenggarakan oleh ILO, di mana negara-negara anggota berkumpul untuk merumuskan kebijakan ketenagakerjaan global. Pada pertemuan ke-113 ini, berbagai isu penting menjadi sorotan, seperti hak-hak pekerja, perlindungan sosial, hubungan industrial, dan kondisi kerja layak.
Transisi menuju pekerjaan yang layak dan berkelanjutan menjadi salah satu fokus utama dalam forum kali ini. Oleh karena itu, kehadiran delegasi Indonesia sangat penting, tidak hanya untuk menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa Indonesia aktif berkontribusi dalam agenda ketenagakerjaan global.
Jati Diri Bangsa sebagai Nilai Tambah Diplomasi
Menaker Ida juga menegaskan bahwa jati diri bangsa Indonesia—yang menjunjung musyawarah, gotong royong, dan toleransi—harus tercermin dalam setiap sikap dan kontribusi delegasi. Indonesia dikenal sebagai negara dengan sistem hubungan industrial tripartit yang kuat, melibatkan unsur pemerintah, pengusaha, dan pekerja.
Menurutnya, pendekatan dialog sosial yang menjadi ciri khas Indonesia bisa menjadi inspirasi bagi negara lain dalam menyelesaikan isu ketenagakerjaan. Karena itu, delegasi diminta untuk tidak sekadar hadir, melainkan aktif dalam forum diskusi, menyampaikan pandangan, serta membangun jaringan internasional.
Peran Delegasi: Mewakili dan Mempengaruhi
Delegasi RI yang hadir di ILC ke-113 terdiri dari perwakilan pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja. Mereka memiliki peran strategis, baik dalam menyampaikan perkembangan positif ketenagakerjaan di Indonesia, maupun dalam memberikan masukan terhadap rancangan keputusan internasional yang sedang dibahas.
Kesimpulan: Saatnya Indonesia Bicara Lantang di Forum Global
Kehadiran Indonesia dalam ILC ke-113 bukan sekadar formalitas. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia siap menjadi bagian penting dari solusi global di bidang ketenagakerjaan. Dengan arahan langsung dari Menaker, delegasi Indonesia diharapkan tampil maksimal dan membawa nama baik bangsa di forum internasional ini.