Kanker otak terdengar menakutkan bagi siapa pun. Meski termasuk jenis kanker yang relatif langka, penyakit ini tetap mengancam nyawa dan berdampak besar pada kualitas hidup penderitanya. Banyak orang mengira bahwa kanker otak hanya menyerang orang tua. Namun, faktanya, siapa pun bisa terkena—mulai dari anak-anak hingga dewasa muda. Karena itu, memahami siapa saja yang berisiko merupakan langkah awal untuk deteksi dini dan pencegahan.
Siapa yang Paling Berisiko?
1. Anak-anak dan Lansia Punya Risiko Lebih Tinggi
Secara statistik, kanker otak paling sering ditemukan pada dua kelompok usia ekstrem: anak-anak dan orang lanjut usia. Anak-anak bisa mengembangkan tumor otak akibat faktor genetik atau gangguan perkembangan sel otak. Sementara itu, pada lansia, proses penuaan sel dan paparan lingkungan dalam jangka panjang menjadi faktor utama.
2. Riwayat Keluarga Meningkatkan Risiko
Jika Anda memiliki anggota keluarga yang pernah mengidap kanker otak, maka risiko Anda bisa meningkat. Beberapa jenis tumor otak, seperti glioma, diketahui memiliki kaitan genetik. Dengan demikian, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin jika ada riwayat penyakit serupa dalam keluarga.
3. Paparan Radiasi Tinggi
Seseorang yang pernah menjalani terapi radiasi di kepala, terutama saat anak-anak, memiliki kemungkinan lebih tinggi mengembangkan kanker otak di kemudian hari. Selain itu, meskipun masih diperdebatkan, beberapa studi mengaitkan paparan radiasi dari perangkat elektronik dalam jangka panjang dengan peningkatan risiko tumor otak.
4. Pekerja di Lingkungan Kimia Berbahaya
Orang yang bekerja di industri kimia, pelarut organik, atau lingkungan dengan paparan zat berbahaya berisiko lebih tinggi. Misalnya, pekerja pabrik, petugas laboratorium, atau mereka yang sering terpapar logam berat. Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri (APD) sangat penting.
5. Gaya Hidup Kurang Sehat Juga Berperan
Meskipun belum ada bukti langsung, gaya hidup yang buruk—seperti merokok berat, konsumsi alkohol berlebihan, kurang tidur, dan stres kronis—dapat memperlemah sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai jenis kanker, termasuk kanker otak.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Gejala kanker otak bisa bervariasi tergantung lokasi dan ukuran tumor. Beberapa gejala umum meliputi sakit kepala hebat, mual tanpa sebab, gangguan penglihatan, kejang, hingga perubahan perilaku. Jika Anda mengalami gejala tersebut secara berkelanjutan, segera konsultasikan dengan dokter.
Kesimpulan: Waspada Tanpa Harus Panik
Kanker otak memang serius, tetapi bukan berarti tidak bisa diantisipasi. Siapa saja bisa terkena, tanpa memandang usia, profesi, atau gaya hidup. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan, mengenali gejala sejak dini, dan rutin melakukan pemeriksaan, terutama jika memiliki faktor risiko.
Dengan kesadaran dan deteksi awal, peluang pengobatan lebih efektif dan kualitas hidup tetap terjaga.