
Persaingan panas di MotoGP bukan hanya terjadi di lintasan, tapi juga merembet ke luar sirkuit. Kali ini, sorotan tertuju pada Fabio Di Giannantonio (Diggia) yang melayangkan protes keras atas hukuman ringan yang dijatuhkan kepada Alex Marquez. Ia mempertanyakan keadilan steward setelah insiden kontroversial di balapan terakhir. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi? Mari kita bahas lebih dalam.
Insiden di Tikungan: Kontak yang Picu Ketegangan
Semua bermula saat balapan akhir pekan lalu, ketika Alex Marquez terlibat insiden dengan Diggia di tikungan tajam. Dalam tayangan ulang, terlihat jelas bahwa Marquez melakukan manuver agresif yang menyebabkan Diggia keluar jalur dan kehilangan posisi penting.
Meski tidak terjadi crash besar, aksi tersebut cukup membahayakan. Namun, alih-alih mendapatkan hukuman berat, Alex Marquez hanya dijatuhi long lap penalty, sebuah sanksi yang dianggap terlalu ringan oleh Diggia dan timnya.
Diggia Angkat Suara: “Ini Bukan Pertama Kali”
Tak butuh waktu lama bagi Diggia untuk bereaksi. Dalam wawancara usai balapan, pembalap Gresini Racing itu menyuarakan kekecewaannya secara terbuka. Ia menyebut bahwa ini bukan kali pertama Alex Marquez terlibat insiden yang merugikan pembalap lain, namun hanya berakhir dengan hukuman minimal.
“Saya tidak paham logika steward. Kontak itu jelas, dan saya kehilangan posisi serta ritme. Tapi dia hanya kena long lap? Rasanya seperti tidak ada keadilan,” tegas Diggia.
Pernyataan ini sontak menyulut perdebatan di kalangan penggemar MotoGP. Banyak yang setuju dengan Diggia, namun tak sedikit pula yang membela Marquez, menyebut insiden tersebut sebagai bagian dari racing line yang ketat.
Apa Itu Long Lap Penalty dan Seberapa Berat Dampaknya?
Sebagai informasi, long lap penalty adalah hukuman berupa kewajiban bagi pembalap untuk melewati jalur tambahan yang lebih panjang, sehingga kehilangan waktu beberapa detik. Meski bisa memengaruhi posisi pembalap, penalti ini sering dianggap terlalu ringan untuk insiden yang menyangkut keselamatan.
Dalam kasus Alex Marquez, penalti ini bahkan tidak terlalu mengubah hasil akhir balapannya secara signifikan, yang menjadi sumber frustrasi bagi Diggia.
Respon Alex Marquez: Tetap Tenang dan Profesional
Menanggapi protes tersebut, Alex Marquez memilih untuk tidak memperpanjang polemik. Ia mengakui ada sedikit kontak, namun menganggap kejadian itu sebagai bagian dari balapan.
“Saya tidak berniat mencelakakan siapa pun. Kontak itu kecil dan tidak ada crash. Saya terima penalti dan terus balapan,” ujar Marquez singkat.
Kesimpulan: Perlu Evaluasi Aturan Penalti MotoGP?
Insiden ini menambah daftar panjang perdebatan soal konsistensi dan transparansi penalti dalam MotoGP. Diggia merasa dirugikan, sementara Alex Marquez lolos dengan sanksi minimal. Jika hal ini terus terjadi, bisa saja kepercayaan pembalap terhadap steward semakin menurun.
MotoGP memang keras, tapi keadilan dan keselamatan tetap harus jadi prioritas utama. Mungkin sudah saatnya federasi melakukan evaluasi mendalam terhadap sistem penalti yang ada saat ini.