Truk Membludak, Jalan Tercekik: Kemacetan Parah di Tanjung Priok dan Respons Pelindo

Kemacetan kembali menghantui kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kali ini, bukan hanya padat—lalu lintas di area terminal peti kemas nyaris lumpuh. Dalam beberapa hari terakhir, antrean truk mengular hingga ke luar kawasan pelabuhan.

Pelindo pun angkat bicara. Menurut mereka, lonjakan jumlah truk yang masuk ke terminal meningkat hampir 100 persen, menjadi penyebab utama kemacetan. Tapi benarkah hanya itu faktor pemicunya?


1. Lonjakan Volume Truk: Dua Kali Lipat dari Biasanya

Pelindo mencatat, jumlah truk yang masuk ke terminal peti kemas melonjak signifikan. Jika biasanya hanya sekitar 3.000-4.000 unit per hari, kini angkanya mencapai hampir 8.000. Kenaikan ini membuat sistem bongkar muat serta antrean di gerbang pelabuhan tak lagi mampu menampung volume kendaraan.

Menurut juru bicara Pelindo, lonjakan ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas ekspor-impor menjelang pertengahan tahun, serta akumulasi pengiriman barang yang sempat tertunda.


2. Infrastruktur dan Manajemen Lalu Lintas Masih Jadi PR

Walaupun Pelindo telah melakukan beberapa penyesuaian, seperti memperluas lahan parkir sementara dan menambah jam operasional bongkar muat, kenyataannya manajemen lalu lintas di dalam dan sekitar pelabuhan masih belum optimal.

Tidak ada sistem antrean digital yang terintegrasi secara real-time antar operator, sopir, dan otoritas pelabuhan. Selain itu, jalan akses keluar-masuk pelabuhan belum mampu mengakomodasi lonjakan volume kendaraan berat.


3. Dampak Kemacetan: Waktu Tempuh dan Biaya Logistik Melonjak

Kemacetan di Tanjung Priok bukan hanya menyulitkan pengemudi truk, tapi juga menimbulkan kerugian ekonomi secara luas. Waktu tempuh pengiriman barang meningkat hingga dua kali lipat. Hal ini berdampak langsung pada efisiensi rantai pasok nasional, terutama bagi pelaku ekspor-impor.

Selain itu, biaya logistik turut melonjak karena pengiriman jadi molor dan truk harus menunggu lebih lama di antrean. Jika situasi ini terus berlanjut, Indonesia bisa kehilangan daya saing logistik di kawasan ASEAN.


4. Solusi Jangka Pendek dan Panjang yang Perlu Ditempuh

Pelindo menyatakan akan segera berkoordinasi dengan otoritas terkait, termasuk Kementerian Perhubungan dan Ditlantas, untuk mengurai kemacetan. Beberapa solusi yang disiapkan antara lain:

  • Penambahan shift operasional bongkar muat.
  • Pengaturan slot waktu kedatangan truk berbasis sistem.
  • Perluasan area buffer zone agar truk tidak mengantre di jalan umum.

Namun, dalam jangka panjang, digitalisasi layanan pelabuhan dan perluasan akses jalan menjadi keharusan. Tanpa itu, kemacetan akan menjadi masalah berulang yang tak pernah selesai.


Kesimpulan: Tanjung Priok Butuh Solusi Menyeluruh, Bukan Tambal Sulam

Kemacetan di Tanjung Priok bukan hanya soal volume truk yang meningkat, tetapi juga cerminan dari tantangan infrastruktur dan manajemen transportasi logistik yang belum tertata rapi. Jika Indonesia ingin menjadi hub logistik internasional, maka pelabuhan utama seperti Tanjung Priok harus bebas dari kemacetan kronis.

Sudah saatnya pemerintah, Pelindo, dan seluruh pemangku kepentingan bekerja sama secara strategis—bukan hanya merespons ketika krisis datang, tetapi membangun sistem yang kuat dan tahan tekanan di masa depan.

Related Posts

Rupiah Tancap Gas! Sentuh Rp16.560 per Dolar AS, Apa Penyebabnya?

Pembukaan Pasar: Rupiah Awali Hari dengan Performa Positif Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan yang signifikan terhadap dolar Amerika Serikat. Berdasarkan data dari pasar valuta asing,…

Indonesian Tobacco (ITIC) Bersiap Go Global: Ekspansi Strategis ke Pasar India 2025

Indonesian Tobacco (ITIC), salah satu produsen tembakau terkemuka di Indonesia, tengah mempersiapkan langkah besar dalam memperluas jangkauan bisnisnya. Pada tahun 2025, ITIC akan memulai ekspansi global pertamanya ke pasar India,…

You Missed

Pulau Samosir: Permata di Tengah Danau Toba yang Wajib Masuk Daftar Liburanmu

Pulau Samosir: Permata di Tengah Danau Toba yang Wajib Masuk Daftar Liburanmu

Kejutan dari Timur: Robot Humanoid China Siap Kuasai Dunia Teknologi

Kejutan dari Timur: Robot Humanoid China Siap Kuasai Dunia Teknologi

Rica Roa Khas Manado: Sensasi Pedas Gurih yang Tak Tertandingi

Rica Roa Khas Manado: Sensasi Pedas Gurih yang Tak Tertandingi

Luka Tak Hanya di Tubuh: Tangan Balita di Bima Diamputasi, Dugaan Malapraktik Mencuat

Luka Tak Hanya di Tubuh: Tangan Balita di Bima Diamputasi, Dugaan Malapraktik Mencuat

Tragedi Diam-Diam: ART Diduga Coba Racuni Keluarga Dokter di Batam

Tragedi Diam-Diam: ART Diduga Coba Racuni Keluarga Dokter di Batam

Aldy Maldini Buka Suara: Gaya Hidup ‘Dipaksakan’ Jadi Biang Masalah Finansial & Dugaan Penipuan Fans

Aldy Maldini Buka Suara: Gaya Hidup ‘Dipaksakan’ Jadi Biang Masalah Finansial & Dugaan Penipuan Fans