
Kabar duka menyelimuti dunia jurnalisme dan hukum Indonesia. Pada tanggal 19 Mei 2025, Ibrahim Sjarief Assegaf, suami dari jurnalis ternama Najwa Shihab, berpulang ke rahmatullah. Meninggalnya Ibrahim membawa kesedihan mendalam, tak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi banyak orang yang mengenal sosoknya sebagai pribadi yang tenang, cerdas, dan penuh dedikasi.
Siapa Ibrahim Sjarief? Sosok di Balik Layar
Meskipun jarang tampil di publik, Ibrahim Sjarief bukanlah nama yang asing di kalangan profesional hukum. Ia adalah seorang pengacara senior dan pernah menjabat sebagai partner di firma hukum terkemuka. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini juga melanjutkan pendidikannya di luar negeri, termasuk di Harvard Law School, menjadikannya salah satu praktisi hukum paling berkompeten di Indonesia.
Lebih dari itu, Ibrahim juga berperan penting dalam pengembangan platform hukum digital di Indonesia. Ia dikenal sebagai pemikir yang visioner dan pendukung kuat reformasi hukum yang inklusif.
Cinta yang Tumbuh dari Kampus
Hubungan antara Ibrahim dan Najwa Shihab berawal dari bangku kuliah. Keduanya bertemu saat menempuh studi di Fakultas Hukum UI. Setelah menjalin hubungan selama beberapa tahun, Ibrahim meminang Najwa saat usianya masih 19 tahun. Mereka resmi menikah pada tahun 1997, membangun rumah tangga yang harmonis selama lebih dari dua dekade.
Mereka dikaruniai dua anak, yaitu Izzat dan Namia. Sayangnya, Namia meninggal saat masih bayi. Meski begitu, pasangan ini tetap kuat dan saling mendukung dalam setiap langkah kehidupan.
Kabar Duka yang Mengejutkan
Kabar meninggalnya Ibrahim diumumkan langsung oleh Najwa Shihab melalui media sosialnya. Dalam unggahan singkat namun penuh makna, Najwa mengungkapkan betapa besar cinta dan kehilangan yang dirasakannya. Tak butuh waktu lama, ucapan belasungkawa membanjiri dunia maya. Tokoh masyarakat, rekan kerja, dan warganet menyampaikan rasa duka dan penghargaan atas kontribusi almarhum selama hidupnya.
Warisan Nilai dan Keteladanan
Meski telah tiada, Ibrahim meninggalkan warisan yang jauh lebih besar dari pencapaian profesionalnya. Ia dikenal sebagai suami yang setia, ayah yang penyayang, serta sosok yang rendah hati. Di balik kesuksesan Najwa Shihab, ada Ibrahim yang selalu hadir sebagai penopang dan pemberi semangat.
Banyak orang menyebutnya sebagai “penjaga senyap”—seseorang yang tak perlu banyak bicara, tetapi memberikan pengaruh besar bagi lingkungan sekitarnya.
Kesimpulan: Mengenang dengan Doa dan Keteladanan
Kepergian Ibrahim Sjarief Assegaf menjadi pengingat bahwa hidup adalah anugerah yang harus dijalani dengan penuh makna. Ia bukan hanya sosok penting dalam keluarga Najwa Shihab, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang yang mengenalnya. Dalam diam, ia bekerja. Dalam tenang, ia mencintai.
Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Nama Ibrahim akan terus hidup dalam ingatan dan teladan kebaikannya.