Selamat Jalan Paus Fransiskus: Pemimpin Berhati Emas yang Meninggal Akibat Komplikasi Stroke

Pada 21 April 2025, dunia Katolik dan umat manusia kehilangan sosok pemimpin yang penuh kasih dan sederhana. Paus Fransiskus, yang memimpin Gereja Katolik selama 12 tahun, meninggal dunia di usia 88 tahun akibat komplikasi stroke, disertai gagal jantung. Berita duka ini diumumkan resmi oleh Vatikan pada pagi hari tersebut.​


Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus Sebelum Meninggal

Sebelum wafat, Paus Fransiskus mengalami penurunan kesehatan yang signifikan. Beliau menderita penyakit paru kronis, pneumonia, dan beberapa kondisi pernapasan lainnya. Pada Februari 2025, beliau sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma karena krisis pernapasan yang berkembang menjadi pneumonia ganda. Setelah dirawat selama 38 hari, beliau dipulangkan pada 23 Maret 2025 dan melakukan penampilan publik terakhirnya pada 20 April 2025. ​


Permintaan Terakhir Paus Fransiskus

Dalam wasiatnya, Paus Fransiskus meminta agar dimakamkan secara sederhana di Gereja Santa Maria Maggiore di Roma, bukan di bawah Basilika Santo Petrus seperti tradisi sebelumnya. Beliau menginginkan makam yang tidak dihiasi, hanya dengan tulisan nama “Franciscus” dalam huruf Latin. Keputusan ini mencerminkan komitmennya terhadap kesederhanaan dan pelayanan kepada umat.​


Legasi Paus Fransiskus: Kepemimpinan yang Menginspirasi

Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati dan peduli terhadap kaum miskin dan terpinggirkan. Beliau sering mengkritik ketidakadilan sosial dan ekonomi, serta mendukung hak-hak pengungsi. Pendekatannya yang inklusif dan reformis membawa perubahan signifikan dalam Gereja Katolik.​


Proses Pemakaman dan Pemilihan Paus Baru

Menurut tradisi Gereja Katolik, pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan berlangsung dalam waktu enam hari setelah kematiannya, diikuti dengan masa berkabung selama sembilan hari. Setelah itu, konklaf akan diadakan untuk memilih Paus baru. Beberapa nama calon yang muncul antara lain Kardinal Matteo Zuppi dari Italia, Kardinal Pietro Parolin, dan Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina. ​


Penutup: Mengenang Paus Fransiskus

Kehilangan Paus Fransiskus adalah duka mendalam bagi umat Katolik dan dunia. Namun, legasi kepemimpinan beliau yang penuh kasih dan sederhana akan terus menginspirasi generasi mendatang. Semoga Tuhan memberikan kedamaian abadi kepada beliau.​

Related Posts

Diet Tanpa Gula: Manfaat, Panduan, dan Pertimbangan Penting

Diet Tanpa Gula: Manfaat, Panduan, dan Pertimbangan Penting Di tengah meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan kesejahteraan, diet tanpa gula telah menjadi semakin populer sebagai pendekatan untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan,…

Media Sosial Kesehatan: Transformasi Komunikasi, Edukasi, dan Pemberdayaan Pasien di Era Digital

Media Sosial Kesehatan: Transformasi Komunikasi, Edukasi, dan Pemberdayaan Pasien di Era Digital Di era digital yang serba cepat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Platform…

You Missed

Revolusi Fintech: Bagaimana Kecerdasan Buatan (AI) Mengubah Lanskap Keuangan

Revolusi Fintech: Bagaimana Kecerdasan Buatan (AI) Mengubah Lanskap Keuangan

Kasus Korupsi Terbesar di Dunia: Sebuah Tinjauan Mendalam

Kasus Korupsi Terbesar di Dunia: Sebuah Tinjauan Mendalam

Kecerdasan Buatan (AI): Jantung Inovasi untuk Smart Cities Masa Depan

Kecerdasan Buatan (AI): Jantung Inovasi untuk Smart Cities Masa Depan

Menjelajahi Dunia Tanpa Menguras Dompet: Panduan Destinasi Wisata Murah yang Menginspirasi

Menjelajahi Dunia Tanpa Menguras Dompet: Panduan Destinasi Wisata Murah yang Menginspirasi

Industri Pariwisata Global Beradaptasi dengan Lanskap Baru: Inovasi, Keberlanjutan, dan Teknologi Memimpin Pemulihan

Industri Pariwisata Global Beradaptasi dengan Lanskap Baru: Inovasi, Keberlanjutan, dan Teknologi Memimpin Pemulihan

Parenting Modern: Menemukan Keseimbangan di Era Digital dan Informasi

Parenting Modern: Menemukan Keseimbangan di Era Digital dan Informasi