fokus konsentrasi meningkat mahjong ways trend mahjong ways jalan kreatif mahjong ways game seru inspirasi bisnis mahjong ways cuan cerita pengguna utang tekanan mahjong ways harapan baru hidup sempit tekanan harapan mahjong ways tak punya kerja mahjong ways awal perubahan ditinggal pasangan finansial mahjong ways semangat baru mahjong ways game cuan dari rumah mahjong ways pilihan anak mudawaktu luang inspirasi mahjong ways healing jenuh tidak produktif mahjong ways tenang game termotivasi mahjong ways hal positif stres kreatif mahjong ways tujuan hidup gagal kerja mahjong ways freelance bebas anak muda mahjong ways bisnis kreatif cara tak biasa penghasilan mahjong ways dropshipper toko online modal mahjong ways gagal startup ide bisnis mahjong ways iseng mahjong ways lembur proyek cuan iseng mahjong ways umkm jajanan khas karyawan burnout keseimbangan mahjong ways

RUU Polri Tertunda? DPR Masih Menanti “Tanda Tangan Sakti” dari Presiden

Menanti Kepastian: RUU Polri Belum Juga Dibahas

Hingga awal April 2025, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih belum mulai membahas Rancangan Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia (RUU Polri). Penyebab utamanya? DPR masih menunggu surat presiden (supres) yang menjadi syarat formal untuk memulai pembahasan bersama pemerintah.

Tanpa supres, DPR tidak bisa menunjuk wakil-wakilnya di panitia kerja (panja) atau badan legislasi. Artinya, proses legislasi RUU Polri masih berada di titik awal. Padahal, publik telah menaruh perhatian besar pada revisi ini, terutama terkait kewenangan polisi dalam penanganan kejahatan digital dan keamanan nasional.

Mengapa Supres Begitu Penting?

Supres adalah surat resmi dari Presiden kepada DPR untuk menyetujui pembahasan sebuah RUU yang berasal dari inisiatif DPR. Dokumen ini juga menyebutkan siapa perwakilan dari pemerintah yang akan ikut serta dalam proses pembahasan.

Tanpa dokumen ini, proses legislasi akan mandek. Dengan kata lain, meski DPR sudah menyusun draft RUU dan menjadwalkan pembahasan, semuanya harus tertunda hingga Presiden mengirimkan persetujuannya secara resmi.

Isu yang Diangkat RUU Polri

RUU Polri memuat beberapa poin penting yang berpotensi mengubah wajah kepolisian Indonesia. Beberapa isu utama yang muncul dalam rancangan ini antara lain:

  • Perluasan Kewenangan Polisi: Termasuk dalam menangani kejahatan siber dan terorisme.
  • Penataan Masa Jabatan Kapolri: Wacana untuk memperpanjang masa jabatan menjadi lebih fleksibel.
  • Reformasi Internal Polri: Termasuk penguatan akuntabilitas dan transparansi lembaga.

Karena menyentuh aspek yang sangat sensitif, publik dan pengamat hukum berharap proses pembahasannya dilakukan secara terbuka dan melibatkan partisipasi masyarakat.

Respons DPR dan Pemerintah

Beberapa anggota DPR menyatakan siap membahas RUU Polri segera setelah supres diterima. Namun, hingga kini, belum ada sinyal pasti dari Istana terkait kapan surat tersebut akan dikirim.

Sementara itu, pihak pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait keterlambatan ini. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa ada tarik-ulur politik atau pertimbangan strategis tertentu dari pihak eksekutif.

Apa Dampaknya Jika Terus Ditunda?

Penundaan pembahasan RUU Polri bukan hanya memperlambat proses legislasi, tetapi juga memperpanjang ketidakpastian hukum. Dalam situasi sosial-politik yang terus berkembang, ketegasan hukum dan wewenang lembaga penegak hukum sangat dibutuhkan.

Jika pembahasan terus tertunda, bukan tidak mungkin muncul kegelisahan di masyarakat, terutama dalam isu-isu yang menyangkut perlindungan data pribadi, keamanan siber, dan hak asasi manusia.

Kesimpulan: Saatnya Pemerintah Bergerak

Dengan meningkatnya urgensi pembaruan regulasi kepolisian, sudah saatnya Presiden mengirimkan supres kepada DPR. Langkah ini akan membuka jalan bagi pembahasan yang lebih mendalam dan menyeluruh atas RUU Polri.

Sebagai negara hukum, Indonesia membutuhkan regulasi yang adaptif terhadap tantangan zaman. Jangan sampai pembahasan RUU penting ini tertahan hanya karena absennya satu surat dari Presiden.

Related Posts

Prabowo Mengusulkan Jokowi Jadi Ketua Umum Gerindra: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

dluonline.co.id – Dalam politik Indonesia, dinamika antara tokoh-tokoh utama selalu menarik perhatian. Baru-baru ini, nama Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan setelah mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Ketua Umum…

Seskab Bantah Isu Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato: Klarifikasi yang Menenangkan

Isu yang Menjadi Sorotan Publik Belakangan ini, beredar kabar yang mengklaim bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meninggalkan ruangan atau “walk out” saat Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato dalam sebuah…

You Missed

Bitcoin dan Klan Trump: Aksi Borong Rp 40,75 Triliun yang Bikin Pasar Berguncang

Bitcoin dan Klan Trump: Aksi Borong Rp 40,75 Triliun yang Bikin Pasar Berguncang

Dari Kemewahan ke Kehancuran: “Bad Boy Billionaires” dan Skandal Kredit Sritex yang Mengguncang

Dari Kemewahan ke Kehancuran: “Bad Boy Billionaires” dan Skandal Kredit Sritex yang Mengguncang

Menerjang Arus, Menjemput Cuan: Saham BUMN Pilihan di Tengah Derasnya Dividen

Menerjang Arus, Menjemput Cuan: Saham BUMN Pilihan di Tengah Derasnya Dividen

Dua Luka Satu Derita: Keluarga Korban Malapraktik RS Erni Medika Juga Jadi Korban Penipuan?

Dua Luka Satu Derita: Keluarga Korban Malapraktik RS Erni Medika Juga Jadi Korban Penipuan?

Dibalik Meja Judi: Gaya Hidup Mewah Istri Terdakwa yang Bikin Geleng-Geleng

Dibalik Meja Judi: Gaya Hidup Mewah Istri Terdakwa yang Bikin Geleng-Geleng

Ketika Chip Jadi Senjata: Wall Street Melemah akibat Isu Larangan Ekspor Semikonduktor ke China

Ketika Chip Jadi Senjata: Wall Street Melemah akibat Isu Larangan Ekspor Semikonduktor ke China