
Dunia pencak silat hari ini kehilangan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarahnya. Eddie Marzuki Nalapraya, yang dikenal sebagai “Bapak Pencak Silat Dunia”, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 14 Mei 2025. Kepergiannya menjadi duka mendalam, tak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga bagi komunitas silat internasional.
🧒 Masa Kecil dan Latar Belakang
Eddie Marzuki Nalapraya lahir pada 6 Juni 1931 di Tanjung Priok, Jakarta. Sejak usia muda, Eddie sudah menunjukkan ketertarikan pada seni bela diri. Ia tumbuh dalam lingkungan religius dan disiplin, di mana nilai-nilai luhur serta ilmu pencak silat diwariskan oleh kakeknya, Haji Buchori—seorang tokoh agama di wilayah tersebut.
Tak hanya menguasai silat, Eddie juga dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan berkarisma, yang kemudian mengantarkannya ke jenjang pendidikan militer.
🎖️ Karier Militer dan Pemerintahan
Karier militernya dimulai pada usia 17 tahun saat ia ikut serta dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seiring waktu, ia menapaki tangga karier hingga meraih pangkat Mayor Jenderal TNI.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang Kesejahteraan Rakyat pada periode 1984–1987. Peran aktifnya di pemerintahan turut menunjukkan dedikasinya untuk membangun bangsa, tak hanya melalui senjata, tetapi juga budaya.
🥇 Perjalanan Membangun Pencak Silat Mendunia
Kontribusi terbesar Eddie adalah dalam dunia pencak silat. Ia memimpin Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) selama lebih dari dua dekade, dari tahun 1981 hingga 2003. Di masa kepemimpinannya, pencak silat berkembang pesat dan mulai dikenal secara global.
Salah satu langkah monumental Eddie adalah mendirikan Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tahun 1980. Melalui organisasi ini, pencak silat resmi menjadi seni bela diri yang diakui dunia.
Tak berhenti di situ, ia juga mendorong pencak silat masuk sebagai cabang olahraga resmi di ajang SEA Games pada 1987. Ini menjadi tonggak sejarah penting yang membawa silat ke panggung internasional.
🏅 Penghargaan dan Warisan Abadi
Berkat dedikasinya, Eddie menerima berbagai penghargaan nasional dan internasional. Salah satunya adalah KONI Lifetime Achievement Award atas jasa-jasanya mengangkat nama silat ke level dunia.
Lebih dari sekadar pelatih atau pemimpin, Eddie dikenang sebagai penggerak budaya. Ia menanamkan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi juga filosofi hidup, yang mencerminkan nilai-nilai luhur, kesopanan, dan keberanian.
🕊️ Penutup: Warisan yang Tak Terpadamkan
Kini, meski Eddie Marzuki Nalapraya telah berpulang, jejaknya akan terus hidup dalam tiap jurus pencak silat yang diajarkan dan dilestarikan. Ia adalah simbol perjuangan, pelestarian budaya, dan kebanggaan bangsa.