
Besok, ratusan driver ojek online (ojol) di berbagai kota besar direncanakan akan turun ke jalan dalam aksi demonstrasi nasional. Mereka menuntut kejelasan soal tarif dasar, sistem kemitraan yang lebih adil, dan perlindungan kerja dari aplikator.
Namun, tidak semua pengemudi ojol memilih ikut aksi tersebut. Salah satunya adalah Oraski, seorang pengemudi ojek online asal Depok. Ia memutuskan tetap on bid saat rekan-rekannya berdemonstrasi. Keputusan ini bukan karena ia tidak peduli, melainkan karena desakan kebutuhan ekonomi yang semakin menghimpit.
Alasan Utama Oraski: Tanggung Jawab Sebagai Kepala Keluarga
Oraski mengungkapkan bahwa dirinya sangat memahami tuntutan yang diperjuangkan oleh para peserta demo. Ia pun mengaku sepakat dengan poin-poin yang disuarakan. Namun, kondisi keuangan membuatnya tak bisa bergabung dalam aksi.
“Saya bukan nggak solid, tapi anak-anak di rumah tetap butuh makan. Istri juga sedang sakit, jadi saya nggak punya pilihan lain selain tetap narik,” ujar Oraski saat ditemui di pangkalan dekat stasiun Depok Baru.
Keputusan Oraski menjadi gambaran nyata bahwa banyak pengemudi berada di posisi sulit. Di satu sisi, mereka ingin memperjuangkan hak bersama. Namun di sisi lain, kebutuhan harian memaksa mereka untuk tetap bekerja.
Fenomena Ojol On Bid Saat Demo
Fenomena pengemudi yang tetap on bid saat demo sebenarnya bukan hal baru. Pada setiap aksi, selalu ada kelompok yang memilih tetap bekerja. Mereka sering kali merasa terjebak dalam dilema: ikut aksi dan kehilangan pendapatan hari itu, atau tetap bekerja dan dicap tidak solidaritas.
Meskipun begitu, keputusan Oraski dan rekan-rekan lainnya harus dipahami sebagai bentuk perjuangan juga—perjuangan demi keluarga. Mereka mungkin tidak turun ke jalan, tetapi mereka tetap berjuang dalam diam.
Harapan untuk Perubahan Tetap Ada
Meskipun tidak ikut aksi, Oraski tetap berharap suara rekan-rekannya didengar. Ia menegaskan bahwa dirinya juga ingin sistem kerja yang lebih adil, terutama soal potongan biaya dari aplikator yang kian mencekik.
“Kalau bisa sih tarif dinaikkan, terus potongan aplikator jangan terlalu besar. Kita ini kerja dari pagi sampai malam, tapi yang dibawa pulang kadang nggak cukup buat bayar kontrakan,” tambahnya.
Harapan ini menunjukkan bahwa aksi demo besok membawa pesan yang luas dan menyentuh semua lapisan driver, baik yang ikut maupun yang tidak.
Kesimpulan: Perjuangan Tidak Selalu Harus di Jalan
Keputusan Oraski untuk tetap on bid adalah refleksi dari kondisi nyata sebagian besar pengemudi ojol di Indonesia. Mereka harus menyeimbangkan antara idealisme dan realita hidup. Tak semua orang punya ruang untuk berhenti bekerja, bahkan hanya untuk sehari.
Oleh karena itu, penting bagi publik dan aplikator untuk melihat permasalahan ini secara menyeluruh. Setiap pengemudi punya suara, baik yang disuarakan di jalanan, maupun yang disuarakan lewat gas motor di jalan-jalan kota.