
Menjelang musim haji 2025, para jemaah Indonesia dan dunia diingatkan untuk mewaspadai salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang cukup mematikan, yaitu MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus). Penyakit ini sudah pernah menimbulkan kekhawatiran global, terutama karena penularannya yang cepat dan gejalanya yang serius. Maka dari itu, pemahaman mendalam mengenai MERS-CoV menjadi sangat penting, khususnya bagi para calon jemaah haji.
Apa Itu MERS-CoV?
MERS-CoV adalah virus dari keluarga coronavirus yang menyebabkan penyakit pernapasan akut. Virus ini pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan menyebar ke beberapa negara lainnya. MERS sendiri merupakan kepanjangan dari Middle East Respiratory Syndrome, karena sebagian besar kasus awal terjadi di kawasan Timur Tengah.
Virus ini dapat menginfeksi manusia melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan unta, yang diyakini sebagai inang utama virus tersebut. Selain itu, penularan juga dapat terjadi dari manusia ke manusia, terutama dalam lingkungan rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Gejala dan Tingkat Bahaya MERS-CoV
Tidak seperti flu biasa, gejala MERS-CoV lebih berat dan bisa mengancam jiwa. Gejala awal biasanya muncul dalam 5–6 hari setelah terpapar virus. Berikut adalah beberapa tanda umum infeksi:
- Demam tinggi
- Batuk kering
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Mual dan diare
Dalam kasus parah, infeksi ini bisa menyebabkan pneumonia, gagal ginjal, hingga kematian. Kelompok lansia dan penderita penyakit kronis (seperti diabetes, jantung, atau gangguan pernapasan) memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi.
Mengapa Jemaah Haji Perlu Waspada?
Setiap tahun, jutaan jemaah dari berbagai negara berkumpul di Tanah Suci. Kepadatan ini menciptakan lingkungan ideal bagi penyebaran penyakit menular seperti MERS-CoV. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI dan pemerintah Arab Saudi menekankan pentingnya kewaspadaan dan penerapan protokol kesehatan secara ketat bagi seluruh jemaah.
Selain itu, MERS-CoV belum memiliki vaksin khusus. Karena itu, pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri selama ibadah haji.
Tips Pencegahan MERS-CoV bagi Jemaah Haji
Agar tetap sehat selama menjalankan ibadah haji, berikut beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan:
- Gunakan masker di tempat ramai, terutama saat di luar ruangan atau saat beribadah di area terbuka.
- Cuci tangan secara rutin dengan sabun atau hand sanitizer.
- Hindari kontak langsung dengan unta atau produk olahannya (susu mentah, daging yang tidak dimasak sempurna).
- Konsumsi makanan matang dan higienis.
- Segera periksa ke petugas medis jika mengalami gejala pernapasan.
Kesimpulan: Persiapan Fisik dan Informasi Sama Pentingnya
Menjalankan ibadah haji bukan hanya soal kesiapan spiritual, tetapi juga kesiapan fisik. Salah satu tantangan terbesar bagi jemaah di tahun 2025 adalah ancaman kesehatan, termasuk MERS-CoV. Dengan mengenali gejala, memahami cara penularan, dan menerapkan langkah pencegahan, Anda bisa melindungi diri dan sesama jemaah.