
Pangeran Harry pernah menjadi salah satu anggota keluarga kerajaan Inggris yang paling dicintai publik. Namun, keputusannya untuk mundur dari tugas-tugas kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat bersama Meghan Markle pada tahun 2020 mengubah segalanya. Kini, wacana mengenai kemungkinan kembalinya Harry ke dalam lingkaran inti kerajaan Inggris menjadi topik hangat. Meski begitu, kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan. Berikut adalah alasan-alasan utama mengapa Pangeran Harry sulit kembali menjadi anggota aktif Kerajaan Inggris.
1. Hubungan yang Retak dengan Keluarga Kerajaan
Pertama-tama, hubungan Pangeran Harry dengan anggota senior kerajaan, terutama Raja Charles dan Pangeran William, mengalami ketegangan serius. Dalam wawancara dan dokumenter publik, Harry serta Meghan mengungkap berbagai keluhan terhadap institusi kerajaan, termasuk tuduhan rasisme dan kurangnya dukungan emosional.
Kata-kata mereka bukan hanya mencoreng citra keluarga, tetapi juga menimbulkan luka yang dalam. Meskipun ada upaya damai dari kedua belah pihak, hubungan yang retak seperti ini tidak mudah dipulihkan. Kembalinya Harry ke peran resmi akan memerlukan proses pemulihan kepercayaan yang panjang.
2. Kehidupan Baru di Amerika Serikat
Sejak pindah ke California, Harry membangun kehidupan baru yang jauh dari sorotan istana. Ia kini menjadi figur publik independen, terlibat dalam berbagai proyek media dan filantropi. Bersama Meghan, ia mendirikan Archewell Foundation dan menandatangani kontrak besar dengan Netflix serta Spotify.
Kehidupan barunya menawarkan kebebasan yang tidak mungkin ia dapatkan dalam struktur ketat kerajaan Inggris. Oleh karena itu, kembali ke kehidupan kerajaan berarti melepaskan sebagian besar kendali atas hidupnya—hal yang mungkin tidak ia inginkan lagi.
3. Persepsi Publik dan Media Inggris
Selanjutnya, persepsi publik Inggris terhadap Pangeran Harry telah berubah. Banyak warga Inggris yang merasa kecewa atas keputusannya meninggalkan tanggung jawab kerajaan, terutama di tengah masa-masa sulit bagi monarki, seperti saat meninggalnya Ratu Elizabeth II.
Media Inggris pun tidak segan-segan mengkritik setiap langkah Harry dan Meghan. Dalam kondisi seperti ini, kembalinya Harry bisa memicu kontroversi dan memperburuk citra kerajaan, bukan memperbaikinya.
4. Aturan dan Tradisi Kerajaan yang Ketat
Kerajaan Inggris diatur oleh protokol dan tradisi yang sangat ketat. Setiap anggota aktif harus mengikuti aturan-aturan tertentu, termasuk menjaga netralitas politik dan menghindari pernyataan publik yang kontroversial.
Harry, yang kini dikenal vokal dan terbuka, mungkin kesulitan beradaptasi kembali dalam sistem ini. Gaya komunikasinya yang lebih bebas di Amerika bertabrakan dengan ekspektasi konservatif kerajaan.
Kesimpulan: Jalan Kembali yang Terjal
Dengan hubungan keluarga yang renggang, kehidupan baru yang sudah mapan, tekanan media, serta ketatnya aturan kerajaan, jelas bahwa jalan kembali bagi Pangeran Harry tidak mudah. Meskipun kemungkinan rekonsiliasi selalu terbuka, tantangan yang ada membuat kembalinya ia sebagai anggota aktif kerajaan Inggris terasa semakin jauh.