
Dunia maya sempat gempar ketika seorang pria asal Jepang memutuskan untuk menjalani hidup sebagai seekor anjing. Pilihan hidupnya memang terdengar tak lazim, bahkan mengejutkan. Namun, ia menjalaninya dengan kesungguhan luar biasa, lengkap dengan kostum realistis anjing jenis collie yang dibuat secara khusus.
Fenomena ini mengundang beragam reaksi—dari rasa penasaran, pujian, hingga kritik. Lalu, bagaimana kabar pria Jepang ini sekarang? Apakah hidupnya berubah? Artikel ini mengulas perjalanannya, motivasinya, hingga nasibnya kini.
Siapa Dia dan Mengapa Memilih Hidup Sebagai Anjing?
Pria ini dikenal dengan nama samaran Toco. Ia menyewa jasa perusahaan pembuat kostum untuk menciptakan full-body suit menyerupai anjing collie. Biaya kostumnya mencapai ratusan ribu yen, atau setara puluhan juta rupiah.
Toco mengungkapkan bahwa sejak kecil ia selalu ingin “menjadi hewan.” Hidup sebagai anjing memberinya kebebasan dari tekanan sosial, serta memungkinkan dirinya untuk mengeksplorasi identitas tanpa penilaian manusia lain.
Dengan kata lain, keputusan ini bukan sekadar sensasi, melainkan bentuk ekspresi diri yang mendalam.
Bagaimana Reaksi Publik?
Sejak videonya berjalan-jalan di taman seperti anjing sungguhan viral, reaksi publik pun bermunculan. Sebagian orang menilai tindakannya sebagai bentuk seni dan kebebasan berekspresi. Namun, tidak sedikit pula yang menyebutnya aneh, bahkan mengkhawatirkan.
Meskipun demikian, Toco tetap konsisten. Ia aktif membagikan aktivitasnya di media sosial dan kanal YouTube. Ribuan orang mengikuti perjalanannya, mulai dari belajar berjalan seperti anjing hingga bermain dengan “anjing lain.”
Transisinya, dari yang awalnya dianggap lucu-lucuan, kini banyak yang mulai memahami bahwa ada sisi psikologis dan emosional dalam pilihannya.
Nasib Toco Sekarang: Hidup, Eksistensi, dan Pengakuan
Saat ini, Toco masih menjalani gaya hidupnya sebagai “anjing.” Meski ia tidak selalu mengenakan kostumnya setiap hari, ia tetap menjalani kehidupan ganda antara kehidupan manusia dan alter egonya sebagai hewan.
Popularitasnya meningkat. Bahkan, beberapa media internasional mulai meliputnya sebagai fenomena budaya yang unik. Selain itu, ia juga mendapatkan pemasukan dari kanal digitalnya, yang perlahan-lahan berubah menjadi sumber penghidupan.
Namun di balik itu semua, Toco tetap menjaga privasinya. Ia tidak mengungkap identitas aslinya karena khawatir akan dampak sosial dan stigma yang mungkin muncul dari orang terdekat.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kisah Ini?
Terlepas dari pro dan kontra, kisah Toco mengajarkan satu hal penting: setiap orang memiliki cara unik untuk mencari makna hidup. Meskipun terlihat tidak biasa, identitas dan kebahagiaan seseorang tidak selalu harus sesuai standar masyarakat.
Sebagai masyarakat modern, kita perlu belajar untuk lebih terbuka terhadap bentuk-bentuk ekspresi diri yang berbeda. Selama tidak merugikan orang lain, pilihan hidup seseorang patut dihargai.
Kesimpulan: Antara Realita dan Imajinasi
Hidup sebagai anjing mungkin terdengar mustahil bagi kebanyakan orang. Namun bagi Toco, itu adalah kenyataan yang ia pilih dan jalani dengan serius. Kisah ini menantang cara kita memandang normalitas, identitas, dan kebebasan pribadi.
Apakah Anda akan melakukan hal serupa? Mungkin tidak. Tapi satu hal yang pasti: hidup akan selalu lebih berwarna ketika kita menghargai keberagaman cara manusia menjalani kehidupannya.