Keluarga Mahasiswa UKI Tewas Dikeroyok Belum Terima Hasil Otopsi: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Pada 4 Maret 2025, dunia kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) diguncang oleh kabar duka. Kenzha Erza Walewangko, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berusia 22 tahun, ditemukan tewas di halaman parkir motor UKI, Cawang, Jakarta Timur. Diduga, ia menjadi korban pengeroyokan oleh sesama mahasiswa dari fakultas lain.


Keluarga Pertanyakan Lambatnya Hasil Otopsi

Setelah lebih dari dua pekan, keluarga korban mulai mempertanyakan lambatnya proses otopsi. Kakak korban, Victory Israel Walewangko, menyatakan kebingungannya karena hasil otopsi belum juga keluar. “Ini sudah hampir dua minggu, tapi belum ada informasi mengenai hasil otopsi tersebut,” ujarnya.

Ayah korban, Happy Walewangko, menambahkan bahwa mereka tidak diberitahu mengenai gelar perkara yang dilakukan oleh kepolisian. “Kami tidak tahu ada gelar perkara kemarin. Tidak ada pemberitahuan dari kepolisian,” ungkapnya.


Polisi Telah Periksa Puluhan Saksi dan Amankan Barang Bukti

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa 34 saksi terkait kejadian tersebut. Saksi-saksi tersebut meliputi mahasiswa, petugas keamanan kampus, dan pihak terkait lainnya. Selain itu, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, seperti bekas botol minuman keras, patahan pagar, dan batu.

Namun, meskipun proses penyelidikan berjalan, hasil otopsi yang krusial untuk menentukan penyebab kematian korban belum juga diumumkan.


Spekulasi dan Kekhawatiran Keluarga

Keluarga korban mulai merasakan adanya kejanggalan dalam proses ini. Mereka khawatir bahwa hasil otopsi mungkin telah direkayasa. “Kami siap makam adik kami dibongkar untuk mengungkap kasus kematian Kenzha,” tegas Victory.

Pengamat Kepolisian dari Indonesia Civilian Police Watch (IPCW), Bambang Suranto, juga menyoroti lambatnya proses otopsi. Ia menyarankan agar pihak kepolisian segera mengonfirmasi ke rumah sakit apakah hasil otopsi sudah keluar dan mengapa belum disampaikan kepada publik.


Kesimpulan: Transparansi dan Keadilan yang Diharapkan

Kasus kematian Kenzha Walewangko menyoroti pentingnya transparansi dalam proses hukum. Keluarga korban berhak mengetahui hasil otopsi untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan. Diperlukan komunikasi yang jelas antara pihak kepolisian dan keluarga korban agar proses penyelidikan berjalan lancar dan tidak menimbulkan spekulasi yang merugikan.

Semoga kasus ini segera menemukan titik terang dan memberikan keadilan bagi almarhum serta keluarga yang ditinggalkan.

Related Posts

Tragedi Diam-Diam: ART Diduga Coba Racuni Keluarga Dokter di Batam

Insiden Mengejutkan di Balik Kehidupan Rumah Tangga Batam kembali digemparkan oleh sebuah peristiwa mengejutkan. Seorang asisten rumah tangga (ART) diduga mencoba meracuni keluarga majikannya yang diketahui berprofesi sebagai dokter. Insiden…

Jelang Pernikahan Anak, Maia Estianty Curhat ke Anang: Bukti Ikatan Lama yang Tak Pernah Pudar

Pernikahan anak selalu menjadi momen emosional bagi setiap orang tua, tak terkecuali bagi musisi dan produser kenamaan, Maia Estianty. Menjelang pernikahan putra sulungnya, Al Ghazali, Maia rupanya mencari masukan dan…

You Missed

77 Tahun Nakba: “Kami Lebih Menderita Sekarang” – Suara Pilu dari Gaza yang Terus Bergema

77 Tahun Nakba: “Kami Lebih Menderita Sekarang” – Suara Pilu dari Gaza yang Terus Bergema

Pulau Samosir: Permata di Tengah Danau Toba yang Wajib Masuk Daftar Liburanmu

Pulau Samosir: Permata di Tengah Danau Toba yang Wajib Masuk Daftar Liburanmu

Kejutan dari Timur: Robot Humanoid China Siap Kuasai Dunia Teknologi

Kejutan dari Timur: Robot Humanoid China Siap Kuasai Dunia Teknologi

Rica Roa Khas Manado: Sensasi Pedas Gurih yang Tak Tertandingi

Rica Roa Khas Manado: Sensasi Pedas Gurih yang Tak Tertandingi

Luka Tak Hanya di Tubuh: Tangan Balita di Bima Diamputasi, Dugaan Malapraktik Mencuat

Luka Tak Hanya di Tubuh: Tangan Balita di Bima Diamputasi, Dugaan Malapraktik Mencuat

Tragedi Diam-Diam: ART Diduga Coba Racuni Keluarga Dokter di Batam

Tragedi Diam-Diam: ART Diduga Coba Racuni Keluarga Dokter di Batam