
Kanker serviks kini menempati peringkat kedua sebagai jenis kanker paling mematikan bagi wanita di dunia, setelah kanker payudara. Meski tergolong dapat dicegah dan diobati jika dideteksi dini, kenyataannya masih banyak wanita yang terlambat mendapatkan penanganan. Mengapa kanker serviks begitu mematikan? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks adalah jenis kanker yang menyerang leher rahim (serviks), bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Penyakit ini berkembang secara perlahan dan biasanya diawali oleh infeksi virus yang sangat umum: Human Papillomavirus (HPV). Tidak semua infeksi HPV menyebabkan kanker, namun tipe HPV berisiko tinggi dapat memicu pertumbuhan sel abnormal yang berujung pada kanker.
Mengapa Kanker Serviks Begitu Mematikan?
Salah satu alasan utama mengapa kanker serviks menjadi sangat mematikan adalah karena banyak kasus yang terlambat terdeteksi. Pada tahap awal, kanker serviks sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Banyak wanita merasa sehat dan mengabaikan pemeriksaan rutin, seperti Pap smear atau tes HPV.
Ketika gejala muncul—seperti pendarahan di luar siklus haid, nyeri saat berhubungan intim, atau keputihan yang tidak biasa—seringkali kanker sudah berkembang ke tahap lanjut. Pada titik ini, pengobatan menjadi lebih sulit dan peluang sembuh pun menurun drastis.
Penyebab Utama Kanker Serviks
Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker serviks:
- Infeksi HPV Berkepanjangan
Infeksi jangka panjang oleh HPV tipe berisiko tinggi menjadi penyebab utama. Virus ini menyebar melalui kontak seksual dan dapat menetap tanpa gejala selama bertahun-tahun. - Pola Hidup Tidak Sehat
Merokok, pola makan buruk, dan kurang olahraga bisa memperlemah sistem imun, sehingga tubuh lebih sulit melawan infeksi HPV. - Tidak Melakukan Skrining Rutin
Wanita yang jarang atau tidak pernah melakukan tes Pap smear lebih berisiko karena tidak mengetahui kondisi serviks mereka. - Pernikahan atau Aktivitas Seksual Dini
Memulai aktivitas seksual di usia muda meningkatkan risiko paparan HPV lebih awal dan lebih lama. - Berganti-ganti Pasangan Seksual
Semakin banyak pasangan, semakin tinggi kemungkinan terpapar berbagai jenis HPV.
Pencegahan dan Deteksi Dini Sangat Penting
Kabar baiknya, kanker serviks adalah salah satu dari sedikit kanker yang bisa dicegah secara efektif. Vaksinasi HPV terbukti mampu melindungi wanita dari tipe HPV yang paling berbahaya. Selain itu, melakukan skrining rutin seperti Pap smear setiap 3 tahun dan tes HPV setiap 5 tahun sangat disarankan bagi wanita usia 21 tahun ke atas.
Pola hidup sehat juga berperan besar. Konsumsi makanan bergizi, berhenti merokok, menjaga kebersihan organ intim, dan tetap aktif secara fisik dapat membantu sistem imun bekerja optimal.
Kesimpulan
Kanker serviks memang berbahaya, tapi bukan tak bisa dilawan. Dengan meningkatkan kesadaran, melakukan pencegahan, serta rajin memeriksa kondisi kesehatan secara rutin, risiko kematian akibat kanker serviks bisa ditekan secara signifikan. Yuk, mulai jaga kesehatan serviks dari sekarang!