
Pemerintah tengah mengkaji ulang kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) demi mendorong industri otomotif yang lebih mandiri dan berdaya saing. Rencana ini langsung menarik perhatian para pemain besar di industri, termasuk Indomobil Group. Sebagai salah satu raksasa otomotif nasional, bagaimana tanggapan mereka terhadap rencana perubahan TKDN ini?
Apa Itu TKDN dan Mengapa Pemerintah Ingin Mengubahnya?
TKDN adalah persentase nilai komponen lokal yang digunakan dalam suatu produk manufaktur. Dalam konteks otomotif, TKDN mencakup semua bahan baku, komponen, dan proses produksi yang dilakukan di dalam negeri.
Pemerintah ingin merevisi kebijakan TKDN untuk mempercepat pengembangan industri dalam negeri, terutama di tengah derasnya arus impor kendaraan dan komponen dari luar negeri. Selain itu, revisi ini dinilai penting dalam menghadapi tantangan elektrifikasi kendaraan yang semakin dekat.
Indomobil Group Menyambut Baik, Tapi Perlu Pendekatan Bertahap
Indomobil Group memberikan tanggapan positif terhadap wacana revisi TKDN. Mereka menilai langkah ini sebagai bentuk dorongan nyata pemerintah dalam membangun ekosistem industri yang kuat di dalam negeri. Namun, menurut mereka, pendekatan bertahap sangat diperlukan agar industri tidak terguncang.
Perwakilan Indomobil menyatakan, “Kami mendukung penuh inisiatif pemerintah, namun penyesuaian harus mempertimbangkan kesiapan industri lokal, terutama pemasok komponen tingkat menengah dan kecil.”
Kekhawatiran Soal Rantai Pasok dan Investasi
Di sisi lain, Indomobil juga menyoroti beberapa tantangan yang mungkin muncul jika kebijakan ini diterapkan terlalu cepat. Salah satunya adalah kesiapan rantai pasok lokal. Tidak semua komponen kendaraan dapat diproduksi di dalam negeri dalam waktu singkat.
Selain itu, mereka menekankan perlunya insentif bagi investor agar mau membangun pabrik komponen di Indonesia. Tanpa dukungan ini, target peningkatan TKDN akan sulit tercapai dan justru bisa menghambat pertumbuhan industri.
Solusi yang Diusulkan: Kolaborasi dan Insentif
Sebagai solusi, Indomobil mendorong adanya kolaborasi lintas sektor, termasuk kerja sama antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem industri yang tidak hanya memenuhi target TKDN, tetapi juga berkelanjutan.
Mereka juga menyarankan pemerintah memberikan insentif fiskal, kemudahan perizinan, dan pelatihan tenaga kerja lokal untuk mendukung peningkatan kualitas dan kapasitas industri komponen dalam negeri.
Kesimpulan: Perubahan TKDN Harus Jadi Langkah Strategis
Rencana perubahan kebijakan TKDN adalah langkah penting dalam membangun industri otomotif nasional yang tangguh dan mandiri. Namun, keberhasilan implementasinya bergantung pada sinergi semua pihak.
Indomobil Group menunjukkan sikap terbuka dan siap mendukung, asalkan kebijakan ini dijalankan secara bertahap dan disertai dengan dukungan konkret. Dengan kolaborasi yang kuat, Indonesia bisa menjadi basis produksi otomotif yang kompetitif di kancah global.