
Garut, yang selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Barat, kini menghadapi kenyataan pahit. Badan Pusat Statistik (BPS) Garut baru-baru ini merilis laporan yang mengungkapkan kondisi memprihatinkan: tingkat hunian hotel terus menurun drastis. Ekonomi pariwisata Garut kini berada di persimpangan jalan, antara pemulihan atau keterpurukan lebih dalam.
Fakta di Lapangan: Hotel Kosong, Usaha Lesu
Menurut data BPS, tingkat okupansi hotel di Garut berada di bawah 30 persen, angka terendah dalam tiga tahun terakhir. Banyak hotel terpaksa mengurangi jumlah karyawan bahkan menutup operasional sementara karena minimnya pengunjung.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada industri perhotelan, tetapi juga merembet ke sektor lain seperti kuliner, transportasi lokal, pedagang kaki lima, dan pemandu wisata. Dengan menurunnya jumlah wisatawan, rantai ekonomi kecil dan menengah pun ikut tertekan.
Penyebab Utama: Kombinasi Faktor yang Menghantam
Ada beberapa faktor utama yang memicu lesunya sektor pariwisata Garut:
- Inflasi dan Biaya Transportasi
Kenaikan harga bahan bakar dan kebutuhan pokok membuat wisata domestik jadi pilihan yang lebih mahal bagi sebagian masyarakat. - Kurangnya Promosi dan Event
Tidak adanya event berskala besar atau promosi digital membuat Garut kalah bersaing dengan destinasi lain seperti Bandung atau Pangandaran. - Aksesibilitas dan Infrastruktur
Jalan menuju Garut masih banyak yang rusak, dan pilihan transportasi umum terbatas. Hal ini menjadi hambatan utama bagi wisatawan luar kota.
Dampak Sosial dan Ekonomi: Tak Hanya Soal Pariwisata
Kondisi ini menyebabkan gelombang pengangguran baru, khususnya di kalangan muda yang sebelumnya menggantungkan hidup pada sektor pariwisata. Selain itu, UMKM lokal yang menyediakan oleh-oleh, makanan khas, dan jasa wisata mulai kehilangan pelanggan.
Jika dibiarkan, situasi ini bisa mengarah pada kemiskinan struktural baru di kawasan wisata.
Solusi dan Harapan: Waktunya Bergerak Cepat
Pemerintah daerah dan pelaku usaha harus segera merespons. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Peningkatan infrastruktur jalan dan transportasi umum
- Digitalisasi promosi pariwisata melalui media sosial dan marketplace
- Revitalisasi event budaya dan festival lokal
- Pelatihan dan pemberdayaan pelaku UMKM pariwisata
Sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat lokal menjadi kunci untuk membalikkan keadaan.
Penutup: Jangan Sampai Garut Kehilangan Magnetnya
Garut memiliki potensi besar untuk bersinar di peta pariwisata nasional. Namun, tanpa tindakan nyata, keindahan alam dan kekayaan budayanya bisa terlupakan. Alarm sudah berbunyi—sekarang waktunya untuk bergerak, membangkitkan kembali ekonomi wisata yang sempat tertidur.