
Di tengah kemajuan teknologi kesehatan, tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan global, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut data WHO, TBC menempati peringkat ke-13 penyebab kematian terbanyak di dunia dan menjadi penyebab infeksi mematikan nomor satu, bahkan melebihi HIV/AIDS.
Kondisi ini makin mengkhawatirkan karena remaja dan dewasa muda justru termasuk kelompok usia yang paling rentan tertular dan menyebarkan TBC. Meski sudah ada vaksin BCG (Bacillus Calmette–Guérin), efektivitasnya terhadap TBC paru—jenis paling umum dan mematikan—cenderung terbatas pada anak-anak.
Namun kini, harapan baru muncul lewat vaksin M72.
Apa Itu Vaksin M72?
Vaksin M72/AS01E atau yang lebih dikenal sebagai M72, merupakan vaksin TBC generasi baru yang sedang dalam tahap pengembangan lanjutan. Vaksin ini dikembangkan oleh GSK (GlaxoSmithKline) dan Aeras, dengan hasil uji klinis tahap 2b yang sangat menjanjikan.
Berbeda dengan vaksin BCG, M72 dirancang untuk melindungi remaja dan orang dewasa yang sudah terinfeksi bakteri TBC laten, namun belum berkembang menjadi penyakit aktif. Dalam uji klinis, M72 menunjukkan efikasi hingga 50% dalam mencegah perkembangan TBC aktif—angka yang sangat signifikan di dunia medis.
Mengapa M72 Jadi Harapan Baru?
Ada beberapa alasan mengapa M72 disebut sebagai game changer dalam perang melawan TBC:
- Target kelompok usia produktif: Remaja dan dewasa adalah kelompok yang paling aktif secara sosial dan ekonomi, sehingga perlindungan pada mereka berdampak besar pada penyebaran penyakit.
- Efikasi tinggi dan aman: Uji coba menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
- Mengatasi infeksi laten: M72 menargetkan infeksi laten TBC yang selama ini sulit dikendalikan dengan vaksin lama.
Dengan potensi ini, M72 berpeluang besar untuk mengurangi jumlah penderita dan penyebaran TBC secara drastis, terutama di wilayah-wilayah dengan kasus tinggi.
Tantangan dan Langkah Selanjutnya
Meski menjanjikan, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi sebelum M72 bisa digunakan secara luas. Saat ini, vaksin masih menjalani uji klinis tahap 3, yang menjadi penentu akhir efektivitasnya di berbagai populasi.
Selain itu, aspek distribusi, harga, dan akses di negara berkembang juga menjadi perhatian. Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah, organisasi kesehatan dunia, dan industri farmasi sangat dibutuhkan agar vaksin ini bisa segera dimanfaatkan masyarakat luas.
Kesimpulan: Harapan Baru di Ujung Jalan
Vaksin M72 adalah secercah harapan nyata dalam perjuangan panjang melawan tuberkulosis. Dengan efektivitas tinggi, keamanan yang baik, dan fokus pada kelompok usia produktif, vaksin ini berpotensi menyelamatkan jutaan nyawa di masa depan.
Meski perjalanan masih panjang, M72 telah membuka pintu bagi masa depan bebas TBC.