fokus konsentrasi meningkat mahjong ways trend mahjong ways jalan kreatif mahjong ways game seru inspirasi bisnis mahjong ways cuan cerita pengguna utang tekanan mahjong ways harapan baru hidup sempit tekanan harapan mahjong ways tak punya kerja mahjong ways awal perubahan ditinggal pasangan finansial mahjong ways semangat baru mahjong ways game cuan dari rumah mahjong ways pilihan anak mudawaktu luang inspirasi mahjong ways healing jenuh tidak produktif mahjong ways tenang game termotivasi mahjong ways hal positif stres kreatif mahjong ways tujuan hidup gagal kerja mahjong ways freelance bebas

Direktur Utama XL Axiata Dian Siswarini Mengundurkan Diri

Dluonline, JAKARTA — Dian Siswarini, Direktur Utama PT XL Axiata Tbk. (EXCL), secara resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan XL Axiata, Ranty Astari Rachman, yang menyatakan bahwa surat pengunduran diri Dian telah diterima oleh perusahaan pada 3 Desember 2024.

Pengunduran diri Dian akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat. “Alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi,” jelas Ranty pada Rabu (4/12/2024).

Ranty menambahkan bahwa permohonan tersebut akan diproses sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, kinerja keuangan XL Axiata hingga 30 September 2024 menunjukkan pertumbuhan yang positif. Emiten dengan kode saham EXCL ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp23,36 triliun, naik 6,25 persen secara tahunan (year-on-year) dibandingkan Rp23,86 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. EBITDA perusahaan juga meningkat sebesar 13 persen YoY dengan marjin mencapai 52,4 persen.

Selain itu, laba bersih perusahaan melonjak 31,67 persen YoY menjadi Rp1,31 triliun pada akhir September 2024, dibandingkan Rp999,99 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dari data dan layanan digital menyumbang hingga 92 persen dari total pendapatan perusahaan, mencapai Rp23,38 triliun.

Manajemen XL Axiata optimistis terhadap perkembangan bisnis Fixed Broadband (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC), yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Catatan: Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang mungkin terjadi akibat keputusan investasi

Related Posts

Dari Kemewahan ke Kehancuran: “Bad Boy Billionaires” dan Skandal Kredit Sritex yang Mengguncang

Dalam dunia bisnis, kisah tentang kebangkitan sering kali menginspirasi. Namun, kisah kejatuhan para taipan dan konglomerat justru lebih membuka mata. Skandal finansial yang melibatkan para “bad boy billionaires” di India…

Menerjang Arus, Menjemput Cuan: Saham BUMN Pilihan di Tengah Derasnya Dividen

Ketika musim pembagian dividen tiba, para investor kerap berlomba mencari saham-saham yang memberikan hasil terbaik. Di tengah derasnya aliran tebaran dividen tahun ini, saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali…

You Missed

Bitcoin dan Klan Trump: Aksi Borong Rp 40,75 Triliun yang Bikin Pasar Berguncang

Bitcoin dan Klan Trump: Aksi Borong Rp 40,75 Triliun yang Bikin Pasar Berguncang

Dari Kemewahan ke Kehancuran: “Bad Boy Billionaires” dan Skandal Kredit Sritex yang Mengguncang

Dari Kemewahan ke Kehancuran: “Bad Boy Billionaires” dan Skandal Kredit Sritex yang Mengguncang

Menerjang Arus, Menjemput Cuan: Saham BUMN Pilihan di Tengah Derasnya Dividen

Menerjang Arus, Menjemput Cuan: Saham BUMN Pilihan di Tengah Derasnya Dividen

Dua Luka Satu Derita: Keluarga Korban Malapraktik RS Erni Medika Juga Jadi Korban Penipuan?

Dua Luka Satu Derita: Keluarga Korban Malapraktik RS Erni Medika Juga Jadi Korban Penipuan?

Dibalik Meja Judi: Gaya Hidup Mewah Istri Terdakwa yang Bikin Geleng-Geleng

Dibalik Meja Judi: Gaya Hidup Mewah Istri Terdakwa yang Bikin Geleng-Geleng

Ketika Chip Jadi Senjata: Wall Street Melemah akibat Isu Larangan Ekspor Semikonduktor ke China

Ketika Chip Jadi Senjata: Wall Street Melemah akibat Isu Larangan Ekspor Semikonduktor ke China