
cMenurut sejumlah penelitian medis terkini, Gen Z—kelompok yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an—menjadi semakin rentan terhadap kanker kolorektal. Fenomena ini mengundang perhatian para ahli kesehatan, karena pola ini muncul lebih cepat dari yang diperkirakan.
Apa Itu Kanker Kolorektal?
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami apa sebenarnya kanker kolorektal itu. Kanker kolorektal merupakan kanker yang menyerang usus besar (kolon) atau rektum, bagian akhir dari sistem pencernaan. Gejalanya bisa berupa perubahan pola buang air besar, darah dalam tinja, penurunan berat badan drastis, serta rasa lelah berkepanjangan.
Biasanya, kanker ini berkembang secara perlahan, dimulai dari polip kecil yang tumbuh di dinding usus dan lama kelamaan berubah menjadi ganas.
Fakta Mengejutkan: Gen Z Mulai Terkena Dampaknya
Menurut laporan dari American Cancer Society, kasus kanker kolorektal di kalangan dewasa muda meningkat signifikan dalam dua dekade terakhir. Bahkan, sebagian besar pasien muda datang dengan kondisi yang sudah stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan diagnosis karena kanker ini jarang dicurigai terjadi pada usia muda.
Lebih lanjut, Dr. Rebecca Siegel, seorang peneliti senior di bidang epidemiologi kanker, menyebut bahwa kelompok Gen Z berisiko lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya jika tidak segera melakukan perubahan gaya hidup.
Biang Keroknya: Gaya Hidup Modern Gen Z
Para ahli sepakat bahwa perubahan drastis dalam pola hidup Gen Z berperan besar dalam peningkatan kasus kanker kolorektal. Beberapa faktor utama penyebabnya antara lain:
- Pola makan tinggi lemak dan rendah serat
Makanan cepat saji dan minuman manis menjadi pilihan utama Gen Z. Padahal, asupan serat dari sayuran dan buah-buahan sangat penting untuk menjaga kesehatan usus. - Kurangnya aktivitas fisik
Gaya hidup sedentari akibat kebiasaan duduk lama di depan layar memperlambat metabolisme dan meningkatkan risiko penyakit kronis, termasuk kanker. - Kurangnya pemeriksaan dini
Banyak anak muda merasa sehat dan mengabaikan pemeriksaan medis rutin, padahal deteksi dini sangat krusial dalam penanganan kanker kolorektal.
Pencegahan: Langkah Nyata yang Bisa Dilakukan
Meski terdengar mengkhawatirkan, kabar baiknya adalah kanker kolorektal bisa dicegah dan dideteksi sejak dini. Berikut beberapa langkah yang direkomendasikan oleh para ahli:
- Konsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak.
- Lakukan olahraga minimal 30 menit per hari.
- Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol.
- Jangan abaikan gejala kecil pada sistem pencernaan.
- Mulai lakukan skrining usus di usia 20-an jika memiliki riwayat keluarga.
Kesimpulan: Saatnya Gen Z Waspada dan Bertindak
Kanker kolorektal bukan lagi penyakit orang tua. Kini, generasi muda harus waspada dan mengambil langkah pencegahan sedini mungkin. Dengan mengubah gaya hidup dan melakukan pemeriksaan rutin, Gen Z bisa mengurangi risiko dan menjaga kesehatan jangka panjang.