
Seorang pria di Amerika Serikat menjadi perhatian dunia medis setelah mengalami kondisi langka dan membingungkan: ia merasa kepanasan saat cuaca dingin, dan justru membeku saat suhu panas. Gejala aneh ini membuat dokter, peneliti, bahkan ilmuwan neurologi tercengang.
Biasanya, tubuh manusia akan beradaptasi secara alami terhadap perubahan suhu lingkungan. Namun, pria ini justru mengalami reaksi yang berlawanan secara ekstrem. Saat udara dingin menusuk, tubuhnya justru berkeringat dan terasa terbakar. Sebaliknya, ketika cuaca panas datang, kulitnya membiru dan tubuhnya menggigil hebat.
Gejala yang Mengganggu Aktivitas Harian
Akibat kondisi aneh ini, aktivitas harian pria tersebut sangat terganggu. Ia tak bisa keluar rumah tanpa perlindungan khusus. Saat musim dingin, ia harus menggunakan kipas dan pendingin ruangan agar tidak pingsan karena merasa terlalu panas. Sementara saat musim panas, ia mengenakan pakaian tebal untuk mencegah hipotermia.
Kondisi ini juga berdampak pada kesehatan mentalnya. Ia mengaku sering merasa frustasi, terisolasi, dan sulit menjalani kehidupan sosial secara normal. Bahkan, ia pernah dilarikan ke rumah sakit karena suhu tubuhnya turun drastis saat berada di bawah sinar matahari langsung.
Dugaan Penyebab: Gangguan Sistem Saraf Autonom
Para ahli menduga bahwa kondisi ini berkaitan dengan gangguan pada sistem saraf otonom, yang mengatur fungsi-fungsi tubuh secara otomatis—termasuk pengaturan suhu. Salah satu diagnosis awal yang muncul adalah disautonomia, yaitu gangguan pada sistem saraf otonom yang bisa menyebabkan berbagai gejala tidak wajar.
Namun, karena kasus ini sangat jarang, diagnosis pasti belum dapat ditegakkan. Pemeriksaan lanjutan, termasuk tes neurologis dan genetika, masih terus dilakukan untuk mencari tahu penyebab utama gangguan suhu tubuh ekstrem ini.
Respons Dunia Medis dan Riset yang Sedang Berjalan
Kasus ini kini menjadi perhatian para peneliti di bidang neurologi dan imunologi. Beberapa universitas dan pusat riset kesehatan sudah mulai mengumpulkan data lebih banyak tentang kondisi serupa, meskipun belum ditemukan kasus lain dengan gejala yang persis sama.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan penyebab utama, pola genetik, dan potensi pengobatan yang dapat membantu penderita kondisi langka seperti ini di masa depan.
Kesimpulan: Tubuh Manusia Masih Penuh Misteri
Kisah pria yang mengalami suhu tubuh terbalik ini membuktikan bahwa tubuh manusia masih menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan. Meski teknologi medis terus berkembang, ada kalanya alam memperlihatkan fenomena yang belum bisa dijelaskan secara ilmiah sepenuhnya.