
Teror beruntun yang mengguncang wilayah Bekasi belum sepenuhnya berakhir, terutama bagi keluarga para korban. Meski waktu terus berjalan, luka yang ditinggalkan insiden tersebut masih terasa mendalam. Yang lebih menyakitkan lagi, para pelaku diduga masih bebas berkeliaran tanpa hukuman yang setimpal. Keluarga korban merasa keadilan belum ditegakkan sepenuhnya, dan rasa tidak ikhlas terus menghantui mereka setiap hari.
Kekecewaan Keluarga: “Kami Masih Menunggu Keadilan”
Sampai hari ini, banyak keluarga korban yang menyuarakan kekecewaan terhadap proses hukum yang berlangsung. Mereka mengaku tidak bisa menerima kenyataan bahwa pelaku belum ditangkap atau diadili sebagaimana mestinya. Meski aparat keamanan telah melakukan berbagai penyelidikan, hasil nyata yang diharapkan belum kunjung datang.
Salah satu anggota keluarga korban bahkan menyatakan, “Kami tidak minta banyak. Kami hanya ingin pelaku dihukum setimpal. Biar kami bisa sedikit tenang.” Ungkapan ini memperlihatkan betapa pentingnya rasa keadilan dalam proses pemulihan psikologis korban dan keluarganya.
Rasa Takut yang Masih Menghantui
Selain rasa tidak ikhlas, banyak dari keluarga korban juga masih hidup dalam bayang-bayang ketakutan. Wajar saja, karena pelaku yang masih bebas dianggap sebagai ancaman nyata. Mereka khawatir teror bisa kembali terjadi kapan saja, apalagi jika aparat belum berhasil menuntaskan kasus ini secara tuntas.
Karena itu, mereka berharap ada peningkatan upaya dari pihak berwenang untuk mempercepat penangkapan pelaku. Perlindungan terhadap warga juga diharapkan dapat ditingkatkan agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
Peran Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
Di sisi lain, pemerintah dan aparat penegak hukum diharapkan tidak tinggal diam. Tindakan tegas harus segera diambil agar rasa keadilan bisa dirasakan oleh semua pihak. Selain itu, keterbukaan informasi juga sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap proses hukum yang sedang berjalan.
Langkah-langkah konkret seperti pembentukan tim khusus, pelibatan tokoh masyarakat, hingga pendampingan psikologis bagi keluarga korban bisa menjadi solusi nyata. Pemerintah juga diharapkan lebih responsif dalam memberikan kepastian hukum bagi masyarakat yang terdampak langsung oleh tragedi ini.
Kesimpulan: Keadilan yang Masih Dinanti
Keluarga korban teror beruntun di Bekasi terus menanti keadilan yang belum kunjung datang. Rasa tidak ikhlas mereka bukan tanpa alasan, mengingat pelaku masih bebas dan belum mempertanggungjawabkan perbuatannya. Meski waktu terus bergulir, luka yang mereka alami tetap terasa dalam.
Kini saatnya semua pihak bergerak bersama untuk memastikan bahwa tidak ada lagi korban yang terlupakan, dan tidak ada lagi pelaku kejahatan yang melenggang bebas. Karena keadilan bukan hanya soal hukum, tetapi juga soal rasa aman dan damai di hati setiap warganya.