Pada 09 Januari 2025, sekitar pukul 15:22 WIB, suasana haru menyelimuti siswa dan guru di SDN 3 Ambulu, Cirebon. Sekolah yang terletak di daerah pesisir ini kembali diterjang banjir rob, sebuah fenomena banjir akibat pasang laut yang telah menjadi langganan di kawasan tersebut. Banjir rob yang datang dengan cepat ini menggenangi lingkungan sekolah, menyebabkan aktivitas belajar mengajar terhenti sementara waktu. Meski fenomena ini bukanlah yang pertama kali, dampaknya tetap dirasakan oleh semua pihak yang terlibat. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai kondisi di SDN 3 Ambulu Cirebon, faktor penyebab banjir rob, dan bagaimana hal ini memengaruhi siswa dan proses pendidikan.
Banjir Rob yang Menghantui SDN 3 Ambulu Cirebon
Banjir rob merupakan salah satu dampak dari kenaikan permukaan air laut yang sering terjadi pada waktu-waktu tertentu. Di SDN 3 Ambulu, fenomena ini sudah menjadi masalah yang cukup serius. Setiap kali pasang naik, area sekitar sekolah termasuk halaman dan beberapa ruang kelas terendam air laut yang masuk ke daratan. Pada 09 Januari 2025, banjir rob datang dengan intensitas tinggi, membuat sebagian besar wilayah sekolah terendam air dalam waktu singkat.
Fenomena ini tidak hanya mengganggu aktivitas belajar mengajar, tetapi juga membahayakan fasilitas sekolah. Buku-buku pelajaran, alat tulis, dan dokumen penting lainnya terendam, menyebabkan kerusakan yang bisa menghambat kelancaran pendidikan. Para siswa yang terpaksa pulang lebih awal dan tidak bisa melanjutkan kegiatan belajar mereka, merasa khawatir dengan kondisi yang seringkali terjadi tanpa peringatan sebelumnya.
Faktor Penyebab Banjir Rob di Ambulu
Fenomena banjir rob di SDN 3 Ambulu bukanlah kejadian yang terisolasi. Berbagai faktor menyebabkan daerah pesisir seperti Ambulu menjadi sangat rentan terhadap banjir rob. Salah satu penyebab utama adalah perubahan iklim global yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Seiring dengan pemanasan global, volume air laut meningkat dan mengarah pada terjadinya pasang laut yang lebih tinggi, termasuk fenomena rob.
Selain itu, faktor kerusakan ekosistem pesisir juga turut berperan. Pengurangan vegetasi mangrove yang berfungsi sebagai penahan gelombang air laut memperburuk kondisi ini. Daerah pesisir yang sebelumnya terlindungi oleh hutan mangrove kini menjadi lebih rentan terhadap intrusi air laut, khususnya saat musim hujan atau pasang tinggi.
Dampak Banjir Rob bagi Siswa dan Sekolah
Dampak dari banjir rob di SDN 3 Ambulu tidak hanya dirasakan pada aspek fasilitas fisik sekolah, tetapi juga pada psikologis para siswa dan guru. Proses belajar mengajar yang terganggu membuat mereka harus mengatur ulang jadwal dan kegiatan. Beberapa hari setelah kejadian, banyak siswa yang merasa tertekan karena tidak dapat mengikuti pelajaran secara normal.
Selain itu, banjir rob juga membawa dampak pada kesehatan siswa. Genangan air laut yang tercampur dengan sampah dan limbah dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit kulit atau infeksi saluran pernapasan. Masyarakat setempat pun harus ekstra waspada terhadap risiko kesehatan ini, yang bisa meningkat setiap kali banjir rob datang.
Upaya Mengatasi Banjir Rob di SDN 3 Ambulu
Pihak sekolah dan pemerintah setempat menyadari pentingnya tindakan untuk mengatasi masalah banjir rob yang sudah menjadi langganan ini. Beberapa langkah telah diambil untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, antara lain:
- Pembangunan Infrastruktur Penahan Banjir
Salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan adalah membangun tembok penahan banjir atau gundukan pasir untuk membatasi masuknya air laut ke area sekolah. Hal ini diharapkan dapat mengurangi frekuensi genangan air yang merusak fasilitas sekolah. - Pemulihan Ekosistem Pesisir
Pemulihan dan pelestarian ekosistem mangrove menjadi langkah strategis jangka panjang untuk mengurangi dampak banjir rob. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama bekerja untuk menanam kembali mangrove di sepanjang pesisir Ambulu guna meningkatkan daya tahan terhadap gelombang pasang. - Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Sekolah juga memberikan pendidikan mengenai perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan kepada siswa. Ini penting agar mereka memahami bagaimana cara menjaga lingkungan agar tidak semakin memperburuk situasi banjir rob.
Kesimpulan: Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Banjir rob yang terus melanda SDN 3 Ambulu Cirebon mengingatkan kita akan pentingnya tindakan nyata untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Meskipun berbagai upaya sedang dilakukan, tantangan besar tetap ada, terutama dalam menghadapi efek jangka panjang dari kenaikan permukaan air laut.
Dengan adanya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sekolah, diharapkan banjir rob dapat diatasi secara lebih efektif, sehingga siswa dan pendidik dapat menjalani kegiatan belajar mengajar dengan nyaman dan aman. Semoga langkah-langkah pencegahan ini membawa perubahan positif, dan SDN 3 Ambulu bisa menjadi contoh keberhasilan dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata.