
Tak hanya kaya akan rempah dan tambang, Indonesia juga dikenal sebagai negara penghasil kayu eksotis bernilai tinggi. Beberapa jenis kayu dari hutan tropis Nusantara bahkan menjadi buruan dunia karena kualitas, corak, dan daya tahannya yang luar biasa. Menariknya, harga kayu-kayu ini bisa setara atau bahkan melampaui nilai 60 gram emas, tergantung jenis dan ukurannya.
Karena itu, mari kita kupas delapan jenis kayu paling mahal asal Indonesia yang kini menjadi incaran pasar internasional.
1. Kayu Gaharu – Si Emas Wangi dari Hutan
Gaharu menempati posisi puncak karena aromanya yang khas dan penggunaannya dalam industri parfum serta pengobatan tradisional. Kayu ini terbentuk dari pohon yang terinfeksi jamur, sehingga menghasilkan resin berharga tinggi. Harga kayu gaharu kelas super bisa mencapai Rp100 juta per kilogram, setara atau bahkan lebih dari 60 gram emas!
2. Kayu Cendana – Wangi dan Langka
Kayu cendana sudah dikenal sejak zaman kerajaan sebagai bahan baku dupa, minyak esensial, dan ukiran. Dengan aroma yang lembut dan tahan lama, cendana dari Nusa Tenggara Timur (NTT) kini dihargai tinggi, mencapai Rp20 juta per meter kubik.
3. Kayu Ulin – Baja dari Kalimantan
Kayu ulin atau kayu besi terkenal karena kekuatannya yang luar biasa. Cocok untuk konstruksi jembatan, dermaga, hingga rumah adat. Tak heran jika kayu ini bisa dibanderol Rp15 juta hingga Rp25 juta per meter kubik, tergantung kualitas.
4. Kayu Ebony – Si Hitam Mewah dari Sulawesi
Dengan warna hitam elegan dan tekstur halus, kayu ebony atau eboni kerap digunakan untuk mebel mewah dan alat musik. Kayu ini tergolong langka dan masuk kategori dilindungi. Harganya bisa mencapai Rp30 juta per meter kubik di pasar ekspor.
5. Kayu Jati – Elegan dan Tahan Lama
Meskipun cukup umum di Indonesia, jati tetap menjadi primadona di pasar global. Jati dari Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki kualitas tinggi, dengan harga mencapai Rp15 juta per meter kubik. Permintaan luar negeri untuk furnitur jati masih sangat tinggi.
6. Kayu Sonokeling – Corak Eksotis Bernilai Seni
Sonokeling memiliki warna hitam-cokelat dengan guratan unik yang membuatnya disukai kolektor dan pengrajin. Harga per kubiknya bisa mencapai Rp20 juta, terutama yang berasal dari hutan alami.
7. Kayu Merbau – Favorit Pasar Eropa dan Asia
Merbau berasal dari Papua dan Maluku, dan sering digunakan sebagai lantai kayu premium karena ketahanannya terhadap rayap. Di pasar ekspor, harga kayu merbau bisa menyentuh Rp18 juta per meter kubik.
8. Kayu Torem – Eksotik dan Langka
Torem adalah kayu langka yang memiliki motif alami mirip lukisan. Karena kelangkaannya, torem banyak dicari untuk produk seni tinggi. Harganya bisa mencapai puluhan juta per kubik, tergantung tingkat keunikan pola.
Kesimpulan: Harta Karun Hijau yang Harus Dijaga
Kayu-kayu mahal dari Indonesia bukan hanya bernilai secara ekonomi, tapi juga memiliki kekayaan budaya dan ekologis. Namun, karena sebagian di antaranya termasuk kayu langka, eksploitasi harus diimbangi dengan konservasi. Menjaga kelestarian hutan berarti menjaga keberlangsungan ekonomi dan lingkungan secara bersamaan.