5 Penyebab Kalium Rendah Pada Anak-Anak

Pentingkah kalium untuk anak-anak? Berapakah kadar kalium yang dibutuhkan pada usia kanak-kanak? Dan mengapa kekurangan kalium bisa berbahaya? Apa saja penyebab kalium rendah pada anak?

Kalium atau yang bisa disebut juga potassium adalah jenis mineral yang ada di dalam tubuh guna menjaga keseimbangan cairan tubuh. Mineral ini juga memiliki peran penting lain yaitu mengontrol tekanan darah, fungsi sel saraf dan otot termasuk otot jantung.

Tetapi karena tubuh tidak dapat memproduksi kalium sendiri maka asupan kalium diperoleh dari makanan dan minuman. Selain itu, kadar kalium yang dibutuhkan tubuh umumnya berbeda-beda sesuai dengan usia.

Penyebab Rendahnya Kalium Pada Anak

Untuk anak-anak usia 1 hingga 6 tahun, jumlah kalium yang dibutuhkan berkisar antara 3000-3800 mg per hari. Namun ada banyak kasus dimana anak-anak mengalami rendah kalium atau hipokalemia yang biasanya disebabkan oleh  faktor berikut.

1.    Diare

Diare adalah gangguan pencernaan dimana perubahan bentuk atau konsistensi pada tinja dan bertambahnya frekuensi buang air besar. Gangguan pencernaan ini bisa jadi karena infeksi virus dan bakteri, alergi atau keracunan makanan, efek samping obat dan lain-lain. Dengan begitu, anak akan mengalami kalium rendah karena kehilangan banyak cairan elektrolit dari tubuhnya.

2.    Terlalu Banyak Berkeringat

Penyebab  kalium rendah kedua pada anak yaitu keringat berlebih yang dihasilkan oleh tubuh yang bisa disebut juga sebagai hiperhidrosis. Hiperhidrosis merupakan kondisi dimana tubuh banyak mengeluarkan keringat walaupun di saat cuaca dingin dan tidak melakukan aktivitas berat.

Hiperhidrosis sendiri biasanya disebabkan oleh masalah pada fungsi saraf hingga penyakit tertentu seperti gangguan tiroid dan sebagainya.

3.    Gangguan Makan

Gangguan makan ini seringkali terjadi pada anak dimana mereka seringkali menolak untuk makan, dan ini bisa menjadi salah satu penyebab hipokalemia. Ada beberapa jenis gangguan makan pada anak salah satunya yakni AFRID dimana mereka tidak mau makan kelompok makanan tertentu.

Jenis lain gangguan makan adalah bulimia dimana anak merasa ketakutan berat badannya bertambah sehingga memiliki kebiasaan memuntahkan makanannya.

4.    Rendahnya Kadar Magnesium

Rendahnya kadar magnesium atau hipomagnesemia umumnya disebabkan oleh kemampuan usus yang menurun dalam penyerapan magnesium. Hal ini menyebabkan kadar magnesium dalam tubuh berkurang dan jumlah magnesium berada di bawah normal. Selain itu, hipomagnesemia juga dapat disebabkan oleh diare akut, malnutrisi, poliuria, hiperaldosteronisme dan sebagainya.

5.    Penyakit Kronis

Kurangnya kalium juga dapat disebabkan oleh beberapa penyakit kronis yang sedang dialami anak. Salah satu contohnya adalah gagal ginjal dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan kemampuan dan kerusakan. Gagal ginjal sendiri bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kelainan bawaan, efek samping obat dan infeksi.

Adapun beberapa cara untuk mencegah terjadinya kalium rendah pada anak yakni dengan mengonsumsi makanan penambah kalium. Beberapa makanan yang tinggi kalium untuk dikonsumsi diantaranya kentang, alpukat, dan pisang.

Mengonsumsi suplemen kalium yang diresepkan dokter juga merupakan salah satu cara mengatasi kurangnya kalium. Bahaya hipokalemia tidak boleh disepelekan karena dapat menyebabkan akibat yang fatal, oleh sebab itu ada baiknya berkonsultasi dengan dokter.

Sekian ulasan seputar penyebab kalium rendah pada anak serta cara untuk mencegahnya. Untuk Anda yang ingin mencari informasi lain seputar artikel parenting silahkan kunjungi website Orami.

Related Posts

Jangan Abaikan! Kenali Skrining Kesehatan Mental dan Bentuk Pemeriksaannya

Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Sayangnya, masih banyak orang yang enggan memeriksakan kondisi psikologisnya karena stigma dan kurangnya pemahaman.…

GERD atau Serangan Jantung? Begini Cara Membedakan Nyeri Dada dengan Tepat

Banyak orang panik saat merasakan nyeri di dada karena khawatir mengalami serangan jantung. Namun, penting diketahui bahwa tidak semua nyeri dada disebabkan oleh kondisi kardiovaskular. Salah satu penyebab umum lainnya…

You Missed

Liburan Keluarga Edukatif ke Sanggaluri Park Purbalingga: Destinasi Seru yang Penuh Pembelajaran

Liburan Keluarga Edukatif ke Sanggaluri Park Purbalingga: Destinasi Seru yang Penuh Pembelajaran

Gaya Hidup Mahal, Risiko Tinggi: Gen Z Rentan Terjerat Pinjol, OJK Angkat Suara

Gaya Hidup Mahal, Risiko Tinggi: Gen Z Rentan Terjerat Pinjol, OJK Angkat Suara

Manuver Cerdas Toyota: Masuk ke Bisnis Mobil Bekas Lewat Akuisisi 40% Saham ADMO

Manuver Cerdas Toyota: Masuk ke Bisnis Mobil Bekas Lewat Akuisisi 40% Saham ADMO

Antusiasme Guru Melonjak! Seleksi PPG 2025 Batch 1 Dimulai, Diikuti 325.000 Peserta

Antusiasme Guru Melonjak! Seleksi PPG 2025 Batch 1 Dimulai, Diikuti 325.000 Peserta

Kabar Baik! Menperin Pastikan Subsidi Motor Listrik Segera Dirilis, Ini Dampaknya untuk Konsumen

Kabar Baik! Menperin Pastikan Subsidi Motor Listrik Segera Dirilis, Ini Dampaknya untuk Konsumen

Vonis 7 Tahun untuk Hakim Erintuah: Skandal Suap di Balik Vonis Bebas Ronald Tannur

Vonis 7 Tahun untuk Hakim Erintuah: Skandal Suap di Balik Vonis Bebas Ronald Tannur